Ziarah kubur tidak hanya sekadar mengunjungi atau mendoakan orang yang sudah meninggal, melainkan ada hikmah yang dapat dipetik. Apa hikmah ziarah kubur jelang Ramadan? Simak penjelasannya di bawah ini.
Hikmah Ziarah Kubur Jelang Ramadan
Umat Islam di berbagai daerah di Indonesia memiliki tradisi ziarah kubur. Biasanya muslim berziarah sehari sebelum puasa Ramadan. Bahkan, beberapa daerah memiliki tradisi khusus yang berkaitan dengan ziarah kubur.
Di balik tradisi ziarah kubur yang selalu dikerjakan masyarakat muslim ini, ada hikmah tersendiri dari kegiatan tersebut. Berikut hikmah ziarah kubur menjelang Ramadan seperti dirangkum dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU) Online.
1. Mengingat Kematian
Mulanya, Rasulullah SAW pernah melarang umat Muslim untuk berziarah ke kuburan, mengingat keimanan mereka pada saat itu dalam kondisi yang lemah. Tak hanya itu, kondisi sosiologis masyarakat Arab pada zaman itu masih didominasi pikiran kemusyrikan dan kepercayaan pada dewa dan sesembahan.
Rasulullah SAW melarang ziarah kubur saat itu karena takut adanya kesalahpahaman, baik dalam berperilaku ataupun berdoa. Namun seiring berjalannya waktu, Nabi Muhammad SAW akhirnya memperbolehkan ziarah kubur. Hal tersebut tercantum dalam Sunan Turmudzi Nomor 973.
حديث بريدة قال : قال رسول الله صلى الله علية وسلم: قد كنت نهيتكم عن زيارة القبور فقد أذن لمحمد في زيارة قبر أمه فزورها فإنها تذكر الآخرة. رواة الترمذي
Artinya: Hadis dari Buraidah ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Saya pernah melarang berziarah kubur. Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang berziarahlah! Karena hal itu dapat mengingatkan kamu kepada akhirat.
Dengan ziarah kubur kita dapat mengingat tentang kematian. Tujuan ziarah juga sebagai pengingat agar lebih rajin dan terus meningkatkan ibadah. Dan, pada Ramadan yang merupakan bulan penuh pengampunan ini bisa memanfaatkannya untuk memperbanyak amal ibadah.
2. Mendoakan Orang yang Diziarahi
Hikmah selanjutnya dari ziarah kubur menjelang Ramadan adalah mendoakan orang yang diziarahi. Khususnya pada bulan suci Ramadan, bulan yang penuh rahmat.
Umat Muslim dapat mendoakan mereka dengan doa-doa terbaik. Doa tersebut seperti mendapatkan pengampunan di akhirat, dilapangkan kuburannya, dan ditempatkan di sisi Allah SWT yang terbaik.
Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan umatnya berdoa meminta ampun kepada Allah untuk saudara yang meninggal. Berikut bunyinya:
اسْتَغْفِرُوا لأَخِيكُمْ وَسَلُوا لَهُ التَّثْبِيتَ فَإِنَّهُ الآنَ يُسْأَلُ
Artinya: Mintalah ampun pada Allah untuk saudara kalian dan mintalah kekokohan (dalam menjawab pertanyaan kubur). Karena saat ini ia sedang ditanya. (HR. Abu Daud Nomor 2758. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
3. Pahala Haji dan Anak Berbakti dengan Menziarahi Makam Orang Tua
Syaikh Nawawi al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain mengatakan, muslim dianjurkan ziarah kubur ke makam kedua orang tua atau salah satunya setiap hari Jumat. Jika dikerjakan, maka dapat mendatangkan pahala.
Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya dan mencatatnya sebagai anak yang taat dan berbakti. Bahkan, dalam kitab Nihayatuz Zain juga diterangkan anak yang menziarahi kubur kedua orang tuanya setiap hari Jumat pahalanya seperti ibadah haji.
Begitu juga yang tertulis dalam al-Mu'jam al-Kabir lit Tabrani juz 19.
حدثنا محمد بن أحمد أبو النعمان بن شبل البصري, حدثنا أبى, حدثنا عم أبى محمد بن النعمان عن يحي بن العلاء البجلي عن عبد الكريم أبى أمية عن مجاهد عن أبى هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من زار قبر أبويه أو احدهما فى كل جمعة غفر له وكتب برا
Artinya: Rasulullah SAW bersabda: barang siapa berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari Jumat, maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan dia dicatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya.
Sementara mengenai pahala haji untuk yang menziarahi kubur orang tuanya terdapat dalam Kitab Al-Maudhu'at berdasar pada hadis Ibn Umar ra.
أنبأنا إسماعيل بن أحمد أنبأنا حمزة أنبأنا أبو أحمد بن عدى حدثنا أحمد بن حفص السعدى حدثنا إبراهيم بن موسى حدثنا خاقان السعدى حدثنا أبو مقاتل السمرقندى عن عبيد الله عن نافع عن ابن عمر قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من زار قبر أبيه أو أمه أو عمته أو خالته أو أحد من قراباته كانت له حجة مبرورة, ومن كان زائرا لهم حتى يموت زارت الملائكة قبره
Artinya: Rasulullah SAW bersabda: barang siapa berziarah ke makam bapak atau ibunya, paman atau bibinya, atau berziarah ke salah satu makam keluarganya, maka pahalanya adalah sebesar haji mabrur. Dan, barang siapa yang istikamah berziarah kubur sampai datang ajalnya maka para malaikat akan selalu menziarahi kuburannya.
4. Menghindarkan Diri dengan Cinta Berlebihan
Hikmah ziarah kubur selanjutnya adalah menghindarkan manusia dari rasa cinta kepada dunia secara berlebihan. Sebab, pada dasarnya kehidupan di dunia ini bersifat sementara.
Ziarah kubur dapat membuat manusia mengingat bahwa semua hal yang ada di dunia akan hilang pada waktunya. Tidak ada yang kekal, karena keabadian hanya di akhirat.
Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam Surat At-Takasur ayat 8 berikut.
ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ
Artinya: Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia. (QS. At-Takatsur:8).
Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(irb/sun)