Apa yang Harus Dibawa Saat Ziarah Kubur Menurut Hadis Nabi?

Apa yang Harus Dibawa Saat Ziarah Kubur Menurut Hadis Nabi?

Allysa Salsabillah Dwi Gayatri - detikJatim
Rabu, 28 Feb 2024 12:07 WIB
Menjelang datangnya bulan suci Ramadan 1443 H, banyak warga yang melakukan tradisi ziarah kubur untuk mendoakan sanak keluarga. Warga berdoa di makam sanak keluarga,  di TPU Karet Pasar Baru Barat, Jakarta, Jumat (25/03/2022).
Ilustrasi ziarah kubur./Foto: Rengga Sancaya
Surabaya - Bulan suci Ramadan (Ramadhan) segera datang, dan ziarah kubur menjadi tradisi yang melekat menjelang bulan suci ini. Lantas, apa saja yang biasanya dibawa saat ziarah kubur menjelang Ramadan?

Ziarah kubur adalah mengunjungi makam orang yang sudah meninggal dunia. Saat ziarah kubur, biasanya orang akan mendoakan orang yang sudah meninggal, misalkan kedua orang tua atau sanak keluarga lainnya. Bacaan doa ini menjadi amal jariyah untuk orang yang ziarah kubur.

Perlengkapan Ziarah Kubur

Sering bertanya-tanya, apa saja sih sebenarnya yang harus dibawa saat ziarah kubur menjelang Ramadan. Dalam sebuah hadis disebutkan, orang yang berziarah biasanya membawa bunga dan air. Di mana, bunga dan air ini disiram di atas kuburan.

Berikut hadisnya seperti dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU) Online:

أن النبي ( صلى الله عليه وسلم ) رش على قبر ابراهيم ابنه ووضع عليه حصباء

Artinya:

Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW menyiram (air) di atas kuburan Ibrahim, anaknya, dan meletakkan kerikil di atasnya. (HR Abu Daud)

Adab Ziarah Kubur

Orang ziarah kubur juga ada adabnya. Berikut selengkapnya beberapa adab ziarah kubur yang bisa diterapkan, termasuk bacaan salam seperti yang dibaca Nabi Muhammad SAW.

1. Mengucapkan salam sebagaimana telah disampaikan Rasulullah yang mengucapkan salam saat melakukan ziarah kubur. Berikut bacaannya:

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

Latin: Assalamu'alaikum dara qaumin mu'minin wa atakum ma tu adun ghadan mu ajjalun, wa inna insya-Allahu bikum lahiqun.

Artinya: Assalamu'alaikum. Hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insya Allah akan menyusul kalian.

2. Mengucapkan salam dengan menyebut orang yang meninggal.

3. Membaca doa atau ayat-ayat Al-Qur'an untuk orang yang telah meninggal dunia.

4. Menjaga perilaku dengan baik.

5. Menjaga hati dari keburukan atau maksiat.

6. Tidak duduk dan berjalan di atas kuburan.

7. Merenungkan keadaan orang-orang yang sudah meninggal karena mereka sudah terpisah dari keluarganya.

8. Menghadirkan kesadaran bahwa kita semua akan merasakan kematian sebagaimana orang-orang yang sudah mendahului kita.

Doa Ziarah Kubur

Adapun doa yang dapat dibaca ketika ziarah kubur sebagai berikut.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ

الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ

Latin:

Allahummagfirlahu war hamhu wa 'aafihii wa'fu anhu, wa akrim nuzuulahu wawassi madholahu, waghsilhu bii maa'i watssalji walbaradi, wa naqqihi, minaddzzunubi wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi.

Wabdilhu daaran khairan min daarihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa adkhilhul jannata wa aldzhu min adzabil qabri wa min adzabinnaari wafsah lahu fi qabrihi wa nawwir lahu fihi.

Artinya:

Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.

Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya. (HR Muslim)

Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.


(irb/sun)


Hide Ads