Adab Ziarah Kubur Jelang Ramadan, Persiapan Ibadah dengan Hati Bersih

Adab Ziarah Kubur Jelang Ramadan, Persiapan Ibadah dengan Hati Bersih

Irma Budiarti - detikJatim
Senin, 24 Feb 2025 13:05 WIB
Warga melakukan ziarah kubur menjelang bulan Ramadan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta, Minggu (19/4/2020). Kementerian Agama meminta masyarakat tidak melakukan ziarah kubur menjelang bulan Ramadan 1441 H, seiring dengan pandemi COVID-19 yang belum mereda di Indonesia. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
ILUSTRASI ZIARAH KUBUR. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Surabaya -

Menjelang bulan suci Ramadan, banyak umat Islam meluangkan waktu untuk ziarah kubur ke makam keluarga dan kerabat yang telah berpulang. Ziarah kubur bukan sekadar tradisi, tetapi amalan yang dianjurkan dalam Islam untuk mengingat kematian dan mendoakan mereka yang telah meninggal dunia.

Dengan memahami adab ziarah kubur, muslim dapat menjalankan ibadah ini dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan. Selain itu, ziarah kubur juga menjadi pengingat untuk menyambut Ramadan dengan hati bersih, memperbanyak amal, serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Hikmah Ziarah Kubur

Ziarah kubur dilakukan dengan tujuan utama mendapatkan rida Allah SWT, memperbaiki hati, serta memberikan kemanfaatan kepada mayit dengan membaca ayat-ayat Al-Qur'an dan doa-doa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sejarah Islam, ziarah kubur awalnya sempat dilarang Rasulullah SAW karena kondisi keimanan umat Islam yang masih lemah. Namun, seiring waktu, Nabi SAW membolehkan, bahkan menganjurkannya. Rasulullah SAW bersabda:

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُزَهِّدُ فِي الدُّنْيَا وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ

ADVERTISEMENT

Artinya: (Dulu) Aku melarang kalian berziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah kalian ke kuburan, sesungguhnya ziarah kubur membuat kalian zuhud di dunia dan mengingatkan kalian pada akhirat (HR Ibnu Majah).

Salah satu hal penting dalam ziarah kubur adalah mendoakan mereka yang telah meninggal dunia. Doa dan zikir yang dibacakan peziarah dengan niat menghadiahkan pahala kepada mayit diyakini akan sampai kepada mereka. Oleh karena itu, selain mengingat kematian, ziarah kubur menjadi momen memanjatkan doa bagi keluarga yang telah tiada.

Adab Ziarah Kubur

Dilansir dari NU Online, adab-adab dalam berziarah dijelaskan Syekh Khatib Asy-Syirbini dalam kitab Tafsir As-Siraj Al-Munir. Berikut adab-adab yang perlu diperhatikan saat ziarah kubur menjelang Ramadan.

  • Menghadirkan hati saat berziarah agar dapat mengambil pelajaran dari kematian.
  • Tidak duduk di atas kuburan sebagai bentuk penghormatan kepada mayit.
  • Mengucapkan salam saat memasuki area pemakaman: "Assalamu alaika dara qaumi mu'minin, wa inna insya Allahu bikum lahiqun" (semoga kesalamatan tertuju pada engkau wahai rumah perkumpulan orang-orang mukmin. Sesungguhnya kami, jika Allah menghendaki akan menyusul kalian).
  • Saat mendatangi kuburan seseorang yang dikenal, hendaknya mengucapkan salam kepadanya dan mendatangi dari arah wajah mayit, sebagaimana ketika berbicara dengannya saat masih hidup.
  • Merenungkan keadaan orang yang telah meninggal, bagaimana mereka terpisah dari keluarga dan harta bendanya, serta bagaimana tubuh mereka kembali menjadi tanah.
  • Mengambil pelajaran dari kematian dengan menyadari bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara dan setiap manusia akan mengalami kematian pada waktunya.

Ziarah kubur bukan hanya sekadar tradisi, tetapi amalan yang dapat meningkatkan ketakwaan. Dengan memahami dan mengamalkan adab-adab dalam ziarah kubur, muslim dapat menjaga sikap dan perilaku selama di pemakaman, terutama saat menziarahi orang-orang saleh.

Semoga dengan ziarah kubur, muslim semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengingat hakikat kehidupan yang fana, dan memperbanyak amal kebajikan. Dengan hati yang bersih dan penuh keikhlasan, jadi lebih siap menyambut Ramadan, bulan penuh berkah yang menjadi kesempatan emas untuk meraih ampunan dan rahmat-Nya.




(hil/irb)


Hide Ads