- Hukum dan Keutamaan Ziarah Kubur
- Tata Cara Ziarah Kubur 1. Mengucapkan Salam kepada Penghuni Kubur 2. Menyebut Nama Almarhum 3. Membaca Doa dan Ayat Suci Al-Qur'an 4. Menjaga Perilaku di Makam 5. Tidak Duduk atau Menginjak Kuburan 6. Berziarah dengan Niat Ikhlas 7. Merenungkan Keadaan Orang yang Telah Meninggal
Menjelang Ramadan, tradisi ziarah kubur menjadi kebiasaan muslim untuk mendoakan keluarga yang telah meninggal. Selain sebagai bentuk penghormatan, ziarah kubur juga mengingatkan akan kematian dan pentingnya memperbanyak amal ibadah. Perlu diperhatikan tata cara ziarah kubur agar tetap sesuai ajaran Islam.
Ziarah kubur berasal dari kata "ziyarah" dalam bahasa Arab yang berarti mengunjungi atau mendatangi. Sedangkan "kubur" berarti tempat pemakaman. Ziarah kubur adalah mengunjungi makam seseorang, baik secara individu maupun berkelompok, dengan tujuan mendoakan orang yang telah meninggal dan mengambil hikmah dari peristiwa kematian.
Ziarah kubur menjelang Ramadan menjadi tradisi yang banyak dilakukan umat Islam, terutama di Indonesia. Selain sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan keluarga yang telah berpulang, kegiatan ini juga bertujuan mengingat kematian dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tata Cara dan Doa Ziarah Kubur |
Hukum dan Keutamaan Ziarah Kubur
Dalam ajaran Islam, muslim dianjurkan melakukan ziarah kubur karena memiliki banyak manfaat, salah satunya untuk mengingatkan manusia akan kehidupan akhirat. Seperti Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Dahulu aku melarang kalian berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah, karena sesungguhnya ziarah kubur itu dapat mengingatkan kalian kepada akhirat." (HR. Muslim)
Selain itu, ziarah kubur juga menjadi salah satu cara untuk mendoakan orang yang telah meninggal, sebagaimana ajaran Islam bahwa doa dari keluarga yang masih hidup dapat memberikan manfaat bagi mereka yang sudah berpulang.
Tata Cara Ziarah Kubur
Ziarah kubur tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada beberapa tata cara yang perlu diperhatikan agar tetap sesuai tuntunan Islam. Berikut langkah-langkah yang benar dalam melakukan ziarah kubur menjelang Ramadan.
1. Mengucapkan Salam kepada Penghuni Kubur
Saat tiba di area pemakaman, dianjurkan untuk mengucapkan salam kepada para penghuni kubur sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi mereka. Ucapan salam ini juga mengingatkan peziarah bahwa suatu saat akan menyusul mereka di alam kubur. Doa yang dapat dibaca saat memasuki makam adalah sebagai berikut.
Arab latin: Assalamu alaika dara qaumi mu'minin, wa inna insya Allahu bikum lahiqun.
Artinya: Semoga keselamatan tertuju pada engkau wahai rumah perkumpulan orang-orang mukmin, sesungguhnya kami, jika Allah menghendaki akan menyusul kalian.
2. Menyebut Nama Almarhum
Jika tujuan ziarah adalah untuk berdoa kepada keluarga atau kerabat tertentu, sebutlah nama mereka dalam doa. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan penghormatan dan kedekatan dengan almarhum.
3. Membaca Doa dan Ayat Suci Al-Qur'an
Saat berziarah, dianjurkan untuk membaca doa khusus bagi almarhum, serta ayat-ayat suci Al-Qur'an sebagai bentuk penghormatan dan permohonan ampunan bagi mereka. Beberapa doa yang dapat dibaca antara lain sebagai berikut.
- Surah Al-Fatihah
- Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255)
- Surah Yasin
- Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
Setelah membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an, doa dapat dilanjutkan dengan memohon ampunan bagi almarhum agar Allah SWT mengampuni dosa-dosanya dan menerima amal ibadahnya selama hidup.
4. Menjaga Perilaku di Makam
Saat berada di area pemakaman, hendaknya menjaga sikap dengan tidak berkata-kata kasar, bercanda, atau berperilaku yang tidak sopan. Pemakaman adalah tempat peristirahatan terakhir bagi almarhum, sehingga perlu dihormati dengan sikap yang baik.
5. Tidak Duduk atau Menginjak Kuburan
Salah satu adab yang penting dalam ziarah kubur adalah tidak duduk atau menginjak kuburan. Hal ini sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang telah meninggal dan agar tidak merusak makam. Sebaiknya peziarah berdiri atau duduk di dekat makam tanpa menginjak atau duduk di atasnya. Rasulullah SAW bersabda:
لَأَنْ يَجْلِسَ أَحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ
Artinya: Jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api, lalu terbakar baju dan kulitnya, itu lebih baik baginya daripada dia harus duduk di atas makam. (HR Muslim No 971)
6. Berziarah dengan Niat Ikhlas
Ziarah kubur sebaiknya dilakukan dengan niat ikhlas, bukan karena kepercayaan mistis atau permintaan bantuan kepada roh yang telah meninggal. Tujuan utama dari ziarah kubur adalah mendoakan mereka yang telah berpulang, serta mengingatkan diri sendiri akan kematian.
7. Merenungkan Keadaan Orang yang Telah Meninggal
Salah satu hikmah dari ziarah kubur adalah merenungkan kehidupan setelah kematian. Dengan melihat makam orang-orang yang telah berpulang, seorang muslim diharapkan semakin sadar bahwa kehidupan dunia bersifat sementara, dan harus selalu mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.
Dengan mengikuti tata cara yang sesuai tuntunan Islam, ziarah kubur tidak hanya sekadar tradisi, tetapi ibadah yang membawa hikmah. Membaca doa, mengucapkan salam, dan menghindari hal-hal yang dilarang dalam Islam akan menjadikan ziarah sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Ziarah kubur menjelang Ramadan menjadi momen yang penuh makna bagi umat Islam. Selain sebagai bentuk penghormatan kepada keluarga yang telah berpulang, ziarah juga menjadi pengingat bahwa kehidupan di dunia bersifat sementara dan setiap manusia pada akhirnya akan kembali kepada Allah SWT.
Semoga dengan berziarah, hati semakin lembut dalam mengingat kematian dan semakin bersungguh-sungguh dalam mempersiapkan diri menyambut Ramadan. Bulan suci yang penuh berkah dan ampunan ini menjadi kesempatan untuk memperbaiki diri, memperbanyak ibadah, serta memohon ampunan bagi diri sendiri dan keluarga yang telah tiada.
(hil/irb)