Ulah Masriah yang diduga menghalangi proses renovasi rumah Wiwik Winarti dikeluhkan para pekerja bangunan. Mereka ikut terdampak gangguan yang disebabkan Masriah. Para tukang bangunan mengaku tugasnya menjadi lebih berat.
Masriah merupakan emak-emak asal Desa Jogosatru, Sukodono, Sidoarjo yang pernah dibui usai aksinya menyiram kotoran hingga tinja ke rumah tetangganya, Wiwik. Usai bebas dari penjara, Masriah masih saja mengusik hidup Wiwik.
Aksi ini terjadi saat rumah Wiwik direnovasi atas bantuan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor. Kala para tukang tengah merenovasi rumah Wiwik, Masriah kembali berulah.
Kali ini, perempuan penyiram air kencing dan tinja itu menyemen 2 buah batu besar hingga memblokir satu-satunya akses masuk bagi mobil ke rumah Wiwik.
Caranya, Masriah diduga sengaja meletakkan sejumlah halangan di depan pagar rumahnya yang merupakan satu-satunya akses lebar ke rumah Masriah. Imbasnya, pikap muat material untuk renovasi rumah Wiwik tidak bisa lewat.
Pantauan detikJatim saat itu, satu-satunya akses menuju ke rumah Wiwik Winarti memang harus melewati sebuah gang selebar sekitar 4 meter. Kendaraan roda 4 pribadi maupun pikap harus melewati depan rumah Masriah.
Selama 2 hari renovasi rumah Wiwik, pikap muat material itu bisa masuk hingga ke depan rumah Wiwik, namun sejak Selasa (22/8), pikap itu tidak lagi bisa melintasi depan rumah Masriah karena terhalang 2 batu bata yang disemen permanen di depan pagar berwarna kuning milik Masriah.
Tidak hanya itu, Masriah juga seolah sengaja memarkirkan sepeda motor di depan pagar sehingga sebagian jalan gang itu terhalang. Gang yang hanya memiliki lebar 4 meter itu pun menjadi semakin sempit sehingga pikap tidak bisa lewat.
Akhirnya, para pekerja terpaksa mengangkat materialnya dari mobil pikap ke rumah Wiwik secara manual. Ini karena, mobil pikab pengangkut material itu tidak bisa masuk ke depan rumah Wiwik.
Sugianto (26) salah satu tukang bangunan mengaku, dirinya rekan-rekannya sesama tukang sempat jengkel. Namun, ia juga harus mengubur jauh rasa itu. Ia berpikir, yang terpenting pekerjaan merenovasi rumah segera selesai.
"Ya sebenarnya jengkel dan kecewa, karena butuh tenaga lain untuk mengusung materialnya," kata Sugianto kepada detikJatim, Rabu (29/8/2023).
Pengakuan tukang bangunan lain, baca di halaman selanjutnya...
(hil/dte)