Jadwal Puasa 10 Muharram serta Niat dan Tata Caranya

Jadwal Puasa 10 Muharram serta Niat dan Tata Caranya

Suki Nurhalim - detikJatim
Selasa, 25 Jul 2023 21:26 WIB
Infografis jadwal dan niat puasa Tasua-Asyura 2023
Ilustrasi puasa 10 Muharram/Foto: Andhika Akbarayansyah/detikcom
Surabaya -

Hari Asyura 10 Muharram tinggal menghitung hari. Di hari tersebut, umat Islam dianjurkan untuk puasa Asyura.

Kapan jadwal puasa 10 Muharram 1445 Hijriah tepatnya? Umat Islam di Tanah Air merayakan Tahun Baru Islam 2023 atau 1 Muharram 1445 H pada Rabu (19/7/2023). Sehingga 10 Muharam 1445 H jatuh pada Jumat (28/7).

Puasa Asyura sangat dianjurkan dalam Islam. Seperti sabda Rasulullah SAW berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulannya Allah, Muharam". (HR Muslim).

Bahkan keutamaan puasa Asyura diyakini dapat menghapus dosa setahun yang lalu. Itu merujuk pada hadis berikut ini.

ADVERTISEMENT

"Puasa hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar Ia mengampuni dosa setahun yang lalu". (HR at-Tirmidzi).

Niat Puasa Asyura

Bacaan Arab:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaan Latin:

Nawaitu shauma Asyura-a lilahi ta'ala.

Artinya:

Saya niat puasa Asyura karena Allah ta'ala.

Tata Cara Puasa Asyura

1. Niat dalam hati

Selain niat di dalam hati, juga disunahkan mengucapkan niat dengan lisan. Niat puasa Muharram dapat dilakukan sejak malam hingga siang sebelum matahari tergelincir ke barat. Dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh.

2. Sahur

Sama seperti puasa pada umumnya, santap sahur lebih utama dilakukan di akhir waktu atau menjelang imsak.

3. Menahan diri dari yang membatalkan puasa

Selanjutnya menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Hal yang membatalkan seperti makan, minum dan yang lainnya.

4. Menjaga diri dari yang membatalkan pahala

Hal-hal yang membatalkan pahala seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan perbuatan dosa lainnya.

5. Berbuka puasa di awal waktu

Orang yang berpuasa dianjurkan segera berbuka puasa saat tiba waktu magrib.

Amalan Muharram dari Ulama

Para ulama juga mengklasifikasikan jenis amalan yang dianjurkan diperbanyak selama bulan Muharram. Agar terus diingat, sebagian ulama merangkumnya dalam bentuk nadham.

Itu seperti yang dilakukan Syekh Abdul Hamid dalam kitabnya Kanzun Naja was Surur Fi Ad'iyyati Tasyrahus Shudur. Berikut ini nadham-nya.

فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ

صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ

وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ

Artinya: Ada sepuluh amalan di dalam bulan Asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, salatlah, sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjenguk orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca Surat Al-Ikhlas 1.000 kali.

Untuk lebih jelasnya, berikut penjabaran dari sederet amalan Muharram tersebut. Mulai berpuasa hingga membaca Surat Al-Ikhlas.

  1. Puasa
  2. Salat
  3. Menyambung silaturahmi
  4. Sedekah
  5. Mandi
  6. Memakai celak mata
  7. Berziarah
  8. Menjenguk orang sakit
  9. Menambah nafkah keluarga
  10. Memotong kuku
  11. Mengusap kepala anak yatim
  12. Membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 1.000 kali



(sun/iwd)


Hide Ads