- Tanggal Mulai dan Akhir Puasa Rajab 2025
- Jadwal Puasa Rajab 2025: Puasa Ayyamul Bidh dan Senin-Kamis 1. Puasa Ayyamul Bidh 2. Puasa Senin dan Kamis
- Niat Puasa Rajab 2025 Niat Puasa Rajab Malam Hari Niat Puasa Rajab Siang Hari
- Tata Cara Puasa Rajab 1. Niat Puasa Rajab 2. Makan Sahur 3. Menahan Diri dari Hal yang Membatalkan 4. Buka Puasa
- Keutamaan Bulan Rajab 1. Waktu Mustajab untuk Berdoa 2. Dianjurkan Memperbanyak Ibadah 3. Termasuk Bulan Mulia 4. Terjadinya Isra' Mi'raj 5. Momen Berlatih untuk Ramadhan
Puasa sunnah di bulan Rajab adalah salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam. Bulan Rajab termasuk dalam empat bulan haram karena memiliki keistimewaan khusus, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an. Banyak umat Muslim yang bertanya-tanya kapan puasa Rajab 2025 dimulai dan bagaimana cara melaksanakannya. Berikut jadwal puasa Rajab 2025, niat, serta tata caranya.
Tanggal Mulai dan Akhir Puasa Rajab 2025
Bulan Rajab dalam kalender Islam 2025 di Indonesia dimulai pada 1 Januari 2025 dan berakhir pada 30 Januari 2025. Hal ini sesuai dengan kalender Hijriah Indonesia 1446 H yang diterbitkan oleh Bimas Islam Kementerian Agama RI.
Jadwal Puasa Rajab 2025 dapat dimulai dari tanggal 1 Januari 2025 dan berlangsung sebelum berganti bulan atau terakhir dilakukan pada 30 Januari 2025, tetapi penting untuk dicatat bahwa puasa Rajab tidak dilakukan secara terus-menerus selama satu bulan penuh. Puasa sunnah ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti puasa 1 hari, 7 hari, 10 hari, atau bahkan di hari-hari tertentu saja seperti Senin-Kamis atau puasa Daud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadwal Puasa Rajab 2025: Puasa Ayyamul Bidh dan Senin-Kamis
Berikut adalah jadwal puasa Rajab 2025 yang dapat diikuti:
1. Puasa Ayyamul Bidh
- Senin, 13 Rajab (13 Januari 2025)
- Selasa, 14 Rajab (14 Januari 2025)
- Rabu, 15 Rajab (15 Januari 2025)
2. Puasa Senin dan Kamis
- Kamis, 2 Rajab (2 Januari 2025)
- Senin, 6 Rajab (6 Januari 2025)
- Kamis, 9 Rajab (9 Januari 2025)
- Senin, 13 Rajab (13 Januari 2025)
- Kamis, 16 Rajab (16 Januari 2025)
- Senin, 20 Rajab (20 Januari 2025)
- Kamis, 24 Rajab (23 Januari 2025)
- Senin, 27 Rajab (27 Januari 2025)
- Kamis, 30 Rajab (30 Januari 2025)
Niat Puasa Rajab 2025
Sebelum menjalankan puasa Rajab, umat Muslim dianjurkan untuk melafalkan niat. Berikut adalah bacaan niat puasa Rajab yang bisa dibaca baik pada malam hari ataupun saat sahur:
Niat Puasa Rajab Malam Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Rajaba sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah ta'âlâ."
Niat Puasa Rajab Siang Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i syahri rajaba lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah ta'âlâ."
Tata Cara Puasa Rajab
Tata cara puasa Rajab pada dasarnya sama dengan puasa sunnah lainnya. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diperhatikan:
1. Niat Puasa Rajab
Niat dapat dilakukan pada malam hari atau saat sahur sebelum fajar.
2. Makan Sahur
Makan sahur sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan dan membantu melaksanakan puasa dengan baik.
3. Menahan Diri dari Hal yang Membatalkan
Puasa Rajab mengharuskan kita untuk menahan diri dari makan, minum, dan perbuatan yang membatalkan puasa sejak fajar hingga magrib.
4. Buka Puasa
Seperti puasa pada umumnya, buka puasa dilakukan segera setelah matahari terbenam.
Keutamaan Bulan Rajab
1. Waktu Mustajab untuk Berdoa
Dilansir dari situs resmi NU, salah satu keutamaan bulan Rajab bahwa malam satu Rajab adalah salah satu malam yang mustajab untuk berdoa. Seperti yang ditegaskan oleh Imam Syafi'i dalam kitab Al-Umm sebagai berikut:
بَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ: فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى، وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
Artinya: Telah sampai berita pada kami bahwa dulu pernah dikatakan: Sesunguhnya doa dikabulkan pada 5 malam: malam Jumat, malam hari raya Idul Adlha, malam hari raya Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab dan malam nishfu Sya'ban.
2. Dianjurkan Memperbanyak Ibadah
Salah satu ibadah yang dianjurkan pada bulan Rajab yaitu berpuasa seperti halnya juga disunahkan untuk memperbanyak puasa di 3 bulan haram yang lain, Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram.
Tidak ada hadits shahih yang secara khusus menyatakan kesunahan puasa Rajab. Namun tak ada larangan untuk berpuasa di bulan Rajab seperti dalam hadist berikut ini.
Dari Utsman bin Hakim al-Anshari bahwa ia berkata: Saya bertanya kepada sahabat Sa'id bin Jubair mengenai puasa Rajab, dan saat itu kami berada di bulan Rajab. Maka ia pun menjawab: Saya telah mendengar Ibnu Abbas Radliyallahu 'Anhuma berkata: Dulu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah berpuasa hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan berbuka. Dan beliau juga pernah berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan puasa.
3. Termasuk Bulan Mulia
Keutamaan bulan Rajab termaktub dalam Al Quran Surat At Taubah ayat 36. Allah SWT berfirman,
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ - ٣٦
Artinya: "Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram (untuk perang). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa."
4. Terjadinya Isra' Mi'raj
Dilansir detikHikmah, peristiwa Isra Mi'raj yang dilakukan oleh Rasulullah SAW berlangsung pada tanggal 27 Rajab tahun kesepuluh kenabian. Tepatnya, sebelum beliau hijrah ke Madinah.
"Isra Mi'raj terjadi pada tahun 621 M, atau tahun 10/11 dari kenabian (Bi'tsah). Jumhur ulama menyebutkan tanggalnya adalah malam Jumat tanggal 27 Rajab," tulis buku Di Balik 7 Hari Besar Islam karya Muhammad Sholikhin.
Isra Mi'raj sendiri merupakan perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa hingga Sidratul Muntaha. Saat peristiwa inilah, Allah SWT memerintahkan salat lima waktu sebagaimana yang tertuang dalam hadits berikut,
هِيَ خَمْسٌ، وَهِيَ خَمْسُونَ، لاَ يُبَدَّلُ القَوْلُ لَدَيَّ". قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "فَرَجَعْتُ إِلَى مُوسَى، فَقَالَ: رَاجِعْ رَبَّكَ. فَقُلْتُ: اسْتَحْيَيْتُ مِنْ رَبِّي
Artinya: "Lima waktu itu setara dengan lima puluh waktu. Tak akan lagi berubah keputusan-Ku." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Aku kembali bertemu dengan Musa. Ia menyarankan, 'Kembalilah menemui Rabbmu'. Kujawab, 'Aku malu pada Rabbku'." (HR Bukhari)
5. Momen Berlatih untuk Ramadhan
Keutamaan bulan Rajab salah satunya yaitu sebagai bulan berlatih sebelum memasuki bulan Ramadhan. Sebab bulan Ramadhan merupakan puncak dari bulan-bulan mulia tersebut.
Ustaz Adi Hidayat dalam tausiahnya yang diunggah pada akun YouTube Adi Hidayat Official menjelaskan pada bulan Rajab umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan amal-amal saleh dengan meningkatkan salat, sedekah, meninggalkan maksiat, puasa dan lain sebagainya. Mengerjakan amalan-amalan saleh tersebut dapat menjadi latihan umat muslim sebelum memasuki bulan Ramadhan.
"Dan ini hikmahnya adalah latihan awal sebelum kita memasuki puncak peribadatannya yaitu di bulan Ramadhan nanti. Rajab adalah pembukanya, Sya'ban adalah penguatnya, dan Ramadhan adalah hakikat perjuangan kita yang telah disiapkan sejak munculnya bulan Rajab dan berlatih kita di dalamnya," terang Ustaz Adi Hidayat.
(iqk/iqk)