Puasa Dzulhijjah 2025 Mulai Tanggal Berapa? Cek Jadwal, Niat, dan Tata Caranya

Puasa Dzulhijjah 2025 Mulai Tanggal Berapa? Cek Jadwal, Niat, dan Tata Caranya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Senin, 26 Mei 2025 10:04 WIB
Ilustrasi Buka Puasa
Ilustrasi puasa Dzulhijjah. Foto: Dok. Shutterstock
Solo -

Pertanyaan seperti puasa Dzulhijjah 2025 mulai tanggal berapa banyak dicari umat Islam yang ingin menunaikan ibadah sunnah di bulan penuh keutamaan ini. Puasa selama sembilan hari pertama Dzulhijjah, terutama pada hari Arafah, menjadi kesempatan istimewa untuk memperbanyak amal saleh dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Berdasarkan penjelasan Miftahul Achyar Kertamuda dalam buku Cinta Shaum, Zakat, dan Haji, puasa Dzulhijjah merupakan ibadah yang dianjurkan pada hari-hari pertama bulan kedua belas dalam kalender Hijriah, yaitu Dzulhijjah. Puasa ini dijalankan sebanyak 9 hari, yaitu dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah, menjelang tibanya Hari Raya Idul Adha.

Bagi umat Islam yang akan menjalankan puasa Dzulhijjah 2025, mari kita simak pembahasan berikut ini untuk mengetahui jadwal selengkapnya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puasa Dzulhijjah 2025 Mulai Tanggal Berapa?

Banyak umat Islam sudah mulai mencari tahu, puasa Dzulhijjah 2025 mulai tanggal berapa. Sampai 26 Mei 2025, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) belum menetapkan secara resmi awal bulan Dzulhijjah 1446 H karena masih menunggu hasil sidang isbat. Penetapan awal bulan Hijriah yang penting, seperti Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah, memang rutin dilakukan lewat sidang isbat.

Rencananya, sidang isbat akan digelar pada Selasa, 27 Mei 2025 pukul 16.00 WIB. Sembari menanti keputusan resmi, kita bisa mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia 2025 yang diterbitkan Kemenag. Dalam kalender tersebut, 1 Dzulhijjah diperkirakan jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Muhammadiyah sudah menetapkan hasil hisabnya. Dalam maklumat resminya, organisasi ini menyatakan bahwa 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025. Dengan begitu, puasa sunnah Dzulhijjah dapat dilaksanakan mulai tanggal 1 Dzulhijjah hingga 9 Dzulhijjah, yang bertepatan dengan Kamis, 5 Juni 2025. Idul Adha akan diperingati pada Jumat, 6 Juni 2025.

Sebagai acuan sementara, berikut jadwal lengkap puasa sunnah Dzulhijjah tahun ini:

  • 1 Dzulhijjah 1446 H: Rabu, 28 Mei 2025
  • 2 Dzulhijjah 1446 H: Kamis, 29 Mei 2025
  • 3 Dzulhijjah 1446 H: Jumat, 30 Mei 2025
  • 4 Dzulhijjah 1446 H: Sabtu, 31 Mei 2025
  • 5 Dzulhijjah 1446 H: Minggu, 1 Juni 2025
  • 6 Dzulhijjah 1446 H: Senin, 2 Juni 2025
  • 7 Dzulhijjah 1446 H: Selasa, 3 Juni 2025
  • 8 Dzulhijjah 1446 H (Puasa Tarwiyah): Rabu, 4 Juni 2025
  • 9 Dzulhijjah 1446 H (Puasa Arafah): Kamis, 5 Juni 2025

Niat Puasa Dzulhijjah

Menjelang datangnya bulan Dzulhijjah, banyak umat Muslim yang bersiap menjalankan puasa sunnah sebagai bentuk ibadah dan pengharapan pahala dari Allah SWT. Untuk menyempurnakan amalan ini, dianjurkan membaca niat puasa, baik dalam hati maupun secara lisan. Berikut ini bacaan niat puasa Dzulhijjah yang bisa diamalkan sesuai dengan harinya.

1. Niat Puasa 1-7 Dzulhijjah 1446 H

Puasa sunnah di tujuh hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan amalan yang dianjurkan untuk memperbanyak pahala. Dikutip dari buku Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya oleh Khalifa Zain Nasrullah, berikut bacaan niatnya:

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ Ψ΄ΩŽΩ‡Ω’Ψ±Ω ذُو Ψ§Ω„Ω’Ψ­ΩΨ¬ΩŽΨ©ΩŒ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©ΩŒ Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰
Nawaitu shauma syahru dzulhijjah sunnatan lillaahi ta'aala.
Artinya: "Aku berniat puasa bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah Taala."

2. Niat Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah 1446 H

Memasuki tanggal 8 Dzulhijjah, umat Islam dapat melaksanakan puasa Tarwiyah sebagai bentuk menyambut puncak ibadah haji. Dikutip dari buku Dahsyatnya Puasa Sunah oleh H. Amirulloh Syarbini dkk, berikut bacaan niatnya:

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ ΨͺΩŽΨ±Ω’ΩˆΩΩŠΩŽΨ©ΩŽ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©Ω‹ Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰
Nawaitu sawma tarwiyyata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah Taala."

3. Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah 1446 H

Puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah sangat dianjurkan bagi yang tidak menunaikan ibadah haji. Berikut bacaan niatnya:

Ω†ΩˆΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ عَرَفَةَ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©ΩŽ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰
Nawaitu sawma 'Arafata sunnata Allahi taala.
Artinya: "Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Puasa Dzulhijjah

Dalam buku Belajar Sendiri Semua Jenis Shalat karya Zainal Abidin dijelaskan bahwa puasa Dzulhijjah dilakukan sejak hari pertama bulan Dzulhijjah hingga hari kesembilan. Ibadah ini mencakup puasa sunnah pada hari-hari awal, termasuk puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.

Cara menjalankannya serupa dengan puasa sunnah pada umumnya. Niat dapat dilafalkan sejak waktu maghrib hingga menjelang fajar, sebagai penanda kesungguhan untuk berpuasa keesokan harinya.

Selama menjalankan puasa, umat Islam harus menghindari hal-hal yang membatalkannya, seperti makan dan minum secara sengaja, hilang kesadaran, serta berhubungan suami istri di siang hari. Karena sifatnya sunnah, maka tidak diwajibkan untuk mengganti apabila puasa ini batal.

Keutamaan Puasa Dzulhijjah

Dalam buku Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya karya Khalifa Zain Nasrullah, dijelaskan bahwa puasa sunnah di awal bulan Dzulhijjah memiliki keutamaan luar biasa. Hal ini ditegaskan dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

"Tidak ada hari di mana suatu amal saleh lebih dicintai Allah melebihi amal saleh yang dilakukan di sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah)."

Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad di jalan Allah?"
Rasulullah SAW menjawab, "Termasuk lebih utama dibanding jihad di jalan Allah, kecuali orang-orang yang berangkat berjihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada seorang pun yang kembali." (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Dari hadits tersebut, tergambar betapa besar nilai ibadah di sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Bahkan, amal kebaikan pada hari-hari ini lebih dicintai oleh Allah dibanding jihad, kecuali jika jihad tersebut dilakukan dengan pengorbanan penuh tanpa kembali-baik jiwa maupun harta.

Oleh karena itu, momen ini menjadi peluang berharga untuk memperbanyak amal saleh, termasuk puasa sunnah. Menahan diri dari makan dan minum bukan semata ritual, tapi wujud kesungguhan menanggapi waktu-waktu yang dimuliakan oleh Allah sebagai bukti ketakwaan.

Keistimewaan khusus diberikan kepada puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu puasa Arafah. Rasulullah SAW bersabda:

"Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." (HR. Muslim)

Hadits ini memperlihatkan bahwa puasa Arafah bukan hanya bentuk ibadah, tetapi juga menjadi sarana ampunan yang luar biasa, yakni penghapusan dosa selama dua tahun sekaligus.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai puasa Dzulhijjah 2025 yang akan dimulai pada 28 Mei. Semoga bermanfaat!




(par/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads