Sejumlah relawan dan tagana dari Dinas Sosial memberikan trauma healing kepada puluhan anak-anak korban banjir lahar Gunung Semeru. Trauma healing ini diberikan di Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Anak-anak diajak untuk bermain bersama, menyanyi, serta diberi kuis berhadiah. Trauma healing ini diberikan untuk mengobati trauma dan kecemasan yang dialami anak-anak pascaterjadi banjir lahar Gunung Semeru.
Koordinator Tagana Jatim Twi Hadi mengatakan, pihaknya sengaja melakukan trauma healing untuk mengurangi tekanan psikologis pada anak-anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuannya mengurangi tingkat tekanan psikologis anak-anak, remaja dan kelompok umur pada kejadian banjir yang luar biasa sehingga ada kekhawatiran dan kecemasan. Sehingga kita ingin mengembalikan psikologinya sehingga tidak tertekan dan kembali normal psikologisnya," kata Twi Hadi, Sabtu (8/7/2023).
Diketahui, peristiwa banjir lahar dingin Semeru ini berlangsung cukup ngeri. Air banjir lahar dingin seolah mengamuk dan mengejar warga. Para warga pun berlarian menyelamatkan diri.
Sementara itu, data dari BPBD Kabupaten Lumajang menyebut, saat ini sebanyak 590 orang mengungsi di 12 titik di kantor desa dan pondok pesantren. Lokasi pengungsian tersebar di enam kecamatan, yakni Kecamatan Tempeh, Pasru Jambe, Candipuro, Pronojiwo, Tempursari dan Pasirian.
(hil/fat)