Ngalam Mbois: Pilih Resign, Wahyu Produksi Diecast Mobil Bernilai Tinggi

Ngalam Mbois: Pilih Resign, Wahyu Produksi Diecast Mobil Bernilai Tinggi

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Senin, 06 Mar 2023 11:24 WIB
Ngalam mbois diecast mobil
Salah satu custom diecast mobil karya Wahyu Widodo. (Foto: Dok. Wahyu Widodo)
Malang - Pilihan besar diambil Wahyu Widodo demi menuruti kegilaan pada hobinya. Pria kelahiran Malang ini rela meninggalkan pekerjaannya demi fokus pada dunia custom diecast mobil.

Wahyu berhasil membuktikan bahwa keputusan yang dia ambil untuk resign tidak merugikannya. Terbukti, pria berusia 44 tahun itu berhasil membuat banyak bule kepincut dengan karya buatanya.

Diecast sendiri merupakan mainan yang pembuatannya menggunakan cara die-casting atau logam yang dilelehkan kemudian dicetak atau dicor.

Wahyu mengatakan, secara umumn custom diecast adalah memodifikasi mobil-mobil mainan buatan pabrik yang kemudian dipermak sedemikian rupa sesuai style yang diinginkan masing-masing kreator.

"Memang banyak yang beli itu dari luar negeri. Sering itu dari Amerika, Australia pernah, Belanda pernah, tapi mayoritas Amerika, kalau Indonesia ada tapi nggak banyak," katanya kepada detikJatim, Senin (6/11/2023).

Ia sendiri mengaku sejak awal hingga sekarang tidak pernah menjual terang-terangan karya custom diecast miliknya. Tapi ketika ada orang yang menawar karyanya, dia tidak menolak. Biasanya Wahyu mengunggah karya-karyanya di akun Instagram @tacit_rainbow.

Alumnus jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Malang (UM) itu awalnya sudah lama mengoleksi diecast atau mainan mobil berbahan metal yang diproduksi oleh produsen mainan anak-anak terkenal.

Ngalam mbois diecast mobilSalah satu custom diecast mobil karya Wahyu Widodo. Foto: Dok. Wahyu Widodo

Kemudian dia mulai mengetahui bahwa koleksinya itu bisa dimodifikasi dengan sebutan custom dicast. Wahyu, yang saat itu bekerja sebagai ilustrator di salah satu perusahaan menyempatkan waktu mendalami custom diecast.

"Tapi nggak bisa maksimal. Karya yang saya buat tidak pernah jadi, karena ya waktu saya terbagi untuk kerja juga. Akhirnya pada tahun 2016 saya memantapkan diri resign dan memilih bekerja sebagai ilustrator freelance," terang Wahyu.

"Setelah saya resign, karya pertama saya jadi setelah memakan waktu selama dua minggu. Saat itu lah saya mencoba untuk lebih mendalami lagi custom diecast agar hasilnya bisa detail dan bagus," sambungnya.

Selama menekuni hal tersebut, banyak pengorbanan mulai materi hingga waktu yang dicurahkan. Sebab, saat itu dirinya harus mencari bagian (part) untuk karyanya, dari mainan mobil yang sudah ada.

Semangat yang membara untuk menghasilkan karya terbaik membuatnya giat mengumpulkan alat pembuatan custom diecast. Kini Wahyu sudah bisa membuat berbagai part dengan metode 3D printing, maupun mencetak sendiri dari bagian besar hingga yang detail.

Setelah berkecimpung pada dunia diecast, Wahyu mencoba mengikuti pameran tahunan internasional tahun 2017. Dalam pameran Matchbox yang diselenggarakan di Amerika Serikat, seleksinya cukup ketat.

"Dari 1500 peserta itu diseleksi dan diterima sekitar 25 orang saja. Bersyukur saya bisa masuk salah satunya dari 25 orang terpilih itu. Tapi saya nggak datang kesana, cuman karya saya yang dikirim ke sana," kata Wahyu.

Atas capaian itu, Wahyu makin bersemangat membuat custom diecast yang lebih detail dan lebih baik lagi.

"Di tahun 2019 saya ikut pameran tahunan itu lagi, tapi lebih sedikit peserta yang dipilih. Kalau tahun 2017 itu 25 peserta, 2019 itu cuman 15 peserta dan berhasil lolos lagi dari seleksi dan memamerkan karya custom diecast saya," ucap dia.

Keberuntungannya bisa mengikuti pameran yang dihadiri berbagai pengunjung dari penjuru dunia, membuat nama Wahyu sebagai kreator custom diecast makin dikenal. Bahkan, karyanya sudah laris manis dibeli kolektor dari berbagai negara.

"Kalau soal ketertarikan karya saya itu memang lebih banyak diminati di luar negeri. Mungkin karena style yang saya pakai itu lebih cocok sama orang luar negeri dibandingkan di Indonesia," tutur Wahyu.

"Beberapa kali ikut gathering komunitas di Malang itu banyak yang tidak cocok karena style-nya berbeda. Kalau di sini sukanya custom diecast yang klasik dan mengkilap. Kalau saya style-nya ekstrem, kotor, dan kelihatan lebih jelek, seperti mobil di film Mad Max," sambunya.

Dari ratusan karya custom diecast yang dibuatnya, sebagian telah terjual dengan harga yang beragam. Termahal karya yang dia jual berada di harga Rp 1,6 juta.

"Kalau harga juga bervariasi menyesuaikan dengan kesulitan pembuatan dan detailnya. Kalau paling murah sih biasanya paling rendah itu USD 65 dan paling mahal yang saya jual kalau dirupiahkan itu Rp 1,6 juta," bebernya.

Wahyu mengaku harga tersebut dipatok, karena pembuatan yang tidak mudah, serta biaya dan waktu yang juga terkuras. Dalam setiap pembuatan karya, saat ini rata-rata waktu yang dibutuhkan mencapai dua bulan. Apalagi, beberapa karya dengan desain rumit dan detail.

Seperti pewarnaan bodi mobil yang harus menggunakan cat untuk mobil asli. Sebab, cat mobil memiliki kesan mewah dan sangat bagus dipandang. Kemudian, untuk pernak-pernik stiker juga perlu bahan khusus yang sangat tipis, serta menggunakan air sebagai media penempelnya.


(hil/dte)


Hide Ads