Orangtua mana yang tidak khawatir saat anak perempuannya tidak pulang selama 10 hari tanpa kabar. Apalagi kepergiannya dengan teman prianya.
Alhasil, orangtua si perempuan murka. Bogem mentah pun melayang. Ini terjadi saat menggerebek 4 pelajar Pasuruan saling berpacaran itu di Pos Pengecekan Kali Brantas di Dusun/Desa Carat, Gempol, Pasuruan.
Penggerebekan dilakukan polisi-TNI dan orangtua perempuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta-faktanya:
1. Empat Pelajar Hilang 10 Hari Berniat Kabur dengan Jual 3 HP
Empat pelajar Pasuruan yang diketahui saling berpacaran ini benar-benar niat untuk kabur dari rumah masing-masing demi hidup bersama. Selama 10 hari menghilang mereka bertahan hidup dengan uang dari hasil menjual HP.
Ketika uang hasil menjual 3 HP itu habis, mereka akhirnya kembali ke Pasuruan. Tapi tidak benar-benar pulang ke rumah masing-masing. Mereka tetap tinggal bersama-sama di sebuah tempat terpencil di Dusun Carat, Desa Carat, Kecamatan Gempol, Pasuruan. Seolah tak peduli bahwa orang tua mereka sedang mencarinya.
Kanit Reskrim Polsek Gempol Iptu Khoirul Anam mengatakan keempat pelajar itu usai kabur dari rumah masing-masing bertemu di sebuah warung kopi di kawasan Trawas, Mojokerto. Di sana mereka memutuskan untuk menjual 3 HP untuk bisa pergi ke sejumlah lokasi bersama-sama.
2. 10 Hari Menghilang 4 Pelajar Hidup Berpindah-pindah
Selama 10 hari menghilang, 4 pelajar Pasuruan itu berpindah-pindah tempat dari Mojokerto hingga Kota Batu.
Kanit Reskrim Polsek Gempol Iptu Khoirul Anam mengatakan keempat pelajar itu usai kabur dari rumah masing-masing berboncengan naik Honda Tiger dan Honda Scoopy. Lokasi pertama yang mereka tuju setelah dari Trawas yakni di yakni Pandaan, Pasuruan. Khoirul tidak menjelaskan detail ke tempat apa mereka di Pandaan saat itu.
Setelah dari Pandaan mereka kembali ke arah Prigen, Pasuruan. Tidak jelas juga apakah mereka mengunjungi tempat wisata atau tempat apa. Lalu dari sana mereka bertolak ke Songgoriti, Kota Batu.
"Dari Prigen itu mereka menuju ke Songgoriti, Kota Batu. Setelah kehabisan uang, akhirnya mereka kembali menuju ke Desa Carat, Gempol," ujarnya.
3. 4 Pelajar Kehabisan Uang Pilih Hidup di Dusun Terpencil
Setelah kehabisan uang, 4 pelajar Pasuruan ini tak juga pulang. Mereka tetap tinggal bersama-sama di sebuah tempat terpencil Dusun Carat, Desa Carat, Kecamatan Gempol, Pasuruan. Yakni pos pengecekan atau pemantauan Kali Brantas peninggalan Belanda.
"Kondisi bangunan itu sangat kotor sekali. Anehnya mereka sangat nyaman berada di tempat itu. Bangunan itu juga angker dan tempatnya ular," kata Sutoko, salah satu warga Dusun Carat.
Berdasarkan pengamatan warga dan pengakuan para pelajar itu, mereka sering berpindah tempat untuk mengelabui warga. Saat siang mereka berteduh di pos pengecekan air itu. Saat malam hari mereka tidur di Situs Sumur Lantung. Kedua tempat itu sangat jarang dikunjungi warga.
4. Motif Para Pelajar Belum Diketahui
Hingga kini belum diketahui motif mereka kabur dan menghilang 10 hari. Apalagi mereka memiliki ide menjual HP dan hidup berpindah-pindah.
Usai penggerebekan itu keempat pemuda diamankan di Polsek Gempol. Mereka sempat diperiksa dan dimintai keterangan. Hingga akhirnya penanganan dilimpahkan ke Polres Pasuruan.