Siapa Sangka 4 Pelajar Hilang Memang Berniat Kabur, Jual HP Demi Hidup Nomaden

Siapa Sangka 4 Pelajar Hilang Memang Berniat Kabur, Jual HP Demi Hidup Nomaden

Denza Perdana - detikJatim
Rabu, 30 Nov 2022 08:01 WIB
Pos pengecekan Kali Brantas dan Situs Lantung tempat 4 pelajar Pasuruan yang hilang ditemukan
Pos pengecekan Kali Brantas, perhentian terakhir 4 pelajar yang dilaporkan hilang hingga digerebek warga setempat. (Foto: Suparno/detikJatim)
Pasuruan - Empat pelajar Pasuruan yang diketahui saling berpacaran ini benar-benar niat untuk kabur dari rumah masing-masing demi hidup bersama. Selama 10 hari menghilang mereka berpindah-pindah tempat dari Mojokerto hingga Kota Batu, bertahan hidup dengan uang dari hasil menjual HP.

Ketika uang hasil menjual 3 HP itu habis mereka akhirnya kembali ke Pasuruan tapi tidak benar-benar pulang ke rumah masing-masing. Mereka tetap tinggal bersama-sama di sebuah tempat terpencil di Dusun Carat, Desa Carat, Kecamatan Gempol, Pasuruan. Seolah tak peduli bahwa orang tua mereka sedang mencarinya.

Usai digerebek warga dan diamankan di Polsek Gempol, masing-masing dari mereka akhirnya mengaku bagaimana mereka bertahan hidup. Kepada polisi, mereka juga mengaku memang berniat kabur dari rumah meski tak menyampaikan apa sebenarnya yang memotivasi mereka untuk berbuat demikian.

Kanit Reskrim Polsek Gempol Iptu Khoirul Anam mengatakan bahwa keempat pelajar itu usai kabur dari rumah masing-masing bertemu di sebuah warung kopi di kawasan Trawas, Mojokerto. Di sana mereka memutuskan untuk menjual 3 HP untuk bisa pergi ke sejumlah lokasi bersama-sama.

"Di Trawas mereka menjual handphone. Dari penjualan 3 HP itu mereka mendapat uang sekitar Rp 1,7 juta lalu mereka melanjutkan perjalanan ke sejumlah tempat," ujar Khoriul kepada detikJatim, Selasa (29/11/2022).

Keempat pelajar salah satu SMK di Pasuruan itu kemudian berboncengan naik Honda Tiger dan Honda Scoopy. Lokasi pertama yang mereka tuju setelah dari Trawas yakni di yakni Pandaan, Pasuruan. Khoirul tidak menjelaskan detail ke tempat apa mereka di Pandaan saat itu.

Setelah dari Pandaan mereka kembali ke arah Prigen, Pasuruan. Tidak jelas juga apakah mereka mengunjungi tempat wisata atau tempat apa. Lalu dari sana mereka bertolak ke Songgoriti, Kota Batu.

"Dari Prigen itu mereka menuju ke Songgoriti, Kota Batu. Setelah kehabisan uang akhirnya mereka kembali menuju ke Desa Carat, Gempol. Di sana mereka ditemukan warga di Pos Pengecekan Kali Brantas dekat Situs Sumu Lantung yang tempatnya jauh dari permukiman warga," ujarnya.

Warga Dusun Carat awalnya tidak curiga dengan keberadaan 4 pelajar itu. Beberapa warga yang sering mencari rumput di dekat lokasi yang cukup terpencil itu sesekali melihat satu atau keempatnya berjalan melewati jalur setapak menuju sawah. Hingga warga mendengar kabar ada 4 pelajar Pasuruan yang hilang.

Setelah mendengar kabar itu warga melakukan pengecekan. Mereka hendak memastikan bahwa pemuda pemudi yang sering terlihat di pos pengecekan Kali Brantas dan Situs Sumur Lantung adalah pelajar yang sedang dicari. Beberapa warga pun melakukan penyamaran menjadi pencari rumput.

Kabar tentang keberadaan 4 pemuda pemudi di Dusun Carat itu didengar keluarga salah satu pelajar perempuan. Pihak keluarga pun meminta bantuan warga untuk bersama-sama mengamankan mereka. Hingga pada Senin (28/11) siang pukul 11.00 WIB para pelajar itu digerebek di pos pengecekan Kali Brantas.


(dpe/iwd)


Hide Ads