"Beberapa wilayah yang patut diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi (genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor untuk wilayah dataran tinggi) untuk periode tanggal 10-16 Oktober 2022," kata Kepala BMKG Klas I Juanda Sidoarjo Taufiq Hermawan dalam rilisnya, Senin (10/10/2022).
Potensi bencana hidrometeorologi itu diperkirakan akan terjadi di wilayah Surabaya, Sidoarjo. Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Kabupaten dan Kota Madiun. Lalu Ngawi, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung.
Kemudian di Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten dan Kota Malang, Batu, Kabupaten dan Kota Pasuruan, Kabupaten dan Kota Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.
Masyarakat pun diimbau untuk melakukan penataan lingkungan. Caranya dengan tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan saluran irigasi dan sungai-sungai.
"Juga memangkas dahan dan ranting pohon yang rapuh atau lapuk, menertibkan baliho semipermanen, serta selalu waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi," ujarnya.
Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur terkini, menunjukkan adanya pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan.
Tak hanya itu, Aktifnya fenomena gelombang atmosfer Equatorial Rossby, serta suhu muka laut di perairan Jawa Timur masih hangat dengan anomali antara +1.0 sampai +3.0 °C, sehingga suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer.
"Kondisi tersebut mempengaruhi pembentukan awan awan Cumulonimbus yang semakin intens dan dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung dan hujan es," pungkasnya.
(abq/sun)