Setelah dilanda gelombang Rossby pada pekan lalu. Kini sejumlah perairan di wilayah Jawa Timur akan dilanda gelombang Kelvin.
Taufiq Hermawan, Kepala BMKG Klas I Juanda menjelaskan gelombang Kelvin merupakan gelombang atmosfer yang merambat pada arah timur dan barat. Gelombang ini muncul karena pemanasan sinar matahari.
"Jadi gelombang Kelvin dan gelombang Rossby ini dua jenis gelombang yang paling umum dianalisis karena berkaitan dengan pola pemanasan konvektif skala besar di lapisan troposfer ekuatorial," kata Taufiq kepada detikJatim, Selasa (24/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gelombang Kelvin adalah salah satu dari gelombang atmosfer yang merambat pada arah Timur dan Barat. Gelombang atmosfer tersebut dibangkitkan oleh pemanasan sinar matahari," sambungnya.
Taufiq menambahkan wilayah yang dilewati gelombang Kelvin berpotensi meningkatkan awan penghujan seperti munculnya cumolonimbus. Dampaknya, sebuah wilayah bisa berpotensi turun hujan deras disertai angin kencang dan petir atau masuk kategori ekstrem.
"Gelombang Kelvin ini merambat ke arah Timur. Wilayah yang dilewati oleh gelombang Kelvin akan berpotensi meningkatnya pertumbuhan awan konvektif (penghujan) seperti cumulonimbus," katanya.
"Dengan meningkatnya potensi pertumbuhan awan cumulonimbus yang dapat menghasilkan potensi cuaca buruk seperti hujan sedang-lebat dan disertai petir ataupun angin kenang sesaat, maka potensi cuaca buruk juga akan meningkat," imbuhnya.
Meski demikian, Taufiq mengimbau warga Jatim tidak panik. Sebab untuk sementara, gelombang Kelvin masih belum sampai ke Jatim. Namun, diperkirakan akan melewati Jatim dalam beberapa hari ke depan.
Menurutnya, secara umum wilayah Jatim sudah memasuki awal musim kemarau. Namun beberapa daerah masih terjadi hujan yang disebabkan oleh adanya pengaruh dari daerah pusaran angin (Siklonik).
BMKG Klas I Juanda sendiri membeberkan daerah yang berpotensi turun hujan lebat untuk 3 hari ke depan. Yakni di Gresik, Sumenep, Lamongan, Tuban, Bangkalan, Surabaya, Sidoarjo, Bojonegoro,
Kemudian Ngawi, Madiun, Magetan, Ponorogo, Trenggalek, Malang, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Sampang, Banyuwangi, Batu, Jember, Situbondo, Blitar, Pacitan, hingga Tulungagung.
(abq/iwd)