Waspada Cuaca Ekstrem di Jatim Dampak Fenomena Equatorial Kelvin

Waspada Cuaca Ekstrem di Jatim Dampak Fenomena Equatorial Kelvin

Aprilia Devi - detikJatim
Sabtu, 18 Jan 2025 17:54 WIB
Awan Gelombang Kelvin-Helmholtz
Ilustrasi/Foto: (Amy Christie Hunter/CNN)
Surabaya -

BMKG memberikan peringatan waspada cuaca ekstrem yang dapat melanda beberapa wilayah Jawa Timur pada 17-26 Januari 2025. Cuaca ekstrem tersebut juga bisa memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

Salah satu pemicu cuaca ekstrem ini adalah aktifnya Monsun Asia dan fenomena gelombang atmosfer Equatorial Kelvin. Ditambah saat ini seluruh wilayah Jawa Timur tengah berada di musim hujan serta beberapa wilayah sudah memasuki puncak musim hujan.

"Aktifnya Monsun Asia, adanya fenomena gelombang atmosfer Equatorial Kelvin, serta adanya pertemuan dan perlambatan angin di wilayah Jawa Timur mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di wilayah Jawa Timur," ujar Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan, Sabtu (18/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Taufiq mengatakan kondisi tersebut juga didukung oleh kondisi kelembapan udara di wilayah Jawa Timur.

"Kondisi ini didukung dengan kelembapan udara yang lembap dari lapisan bawah hingga atas dan kondisi atmosfer lokal Jatim yang labil," katanya.

ADVERTISEMENT

BMKG pun mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, hujan es, banjir, dan banjir bandang.

Selain itu juga tanah longsor, angin kencang, hingga puting beliung yang berpotensi terjadi akibat dampak cuaca ekstrem tersebut.

Peringatan waspada ini ditujukan untuk beberapa wilayah di Jatim meliputi Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri, dan Kota Batu.

Kemudian Kota Madiun, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Kota Surabaya, Lamongan, Lumajang, Madiun, Magetan, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, serta Pasuruan.

Lalu Ponorogo, Probolinggo, Sidoarjo, Situbondo, Tuban, Blitar, Kota Kediri, Kota Malang, Pacitan, Sumenep, Trenggalek, Tulungagung, Kota Probolinggo, Bangkalan, Banyuwangi, dan Kota Blitar.

Untuk itu BMKG Juanda mengimbau masyarakat agar senantiasa waspada. Terutama dengan potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan.

"Wilayah dengan topografi curam atau bergunung atau tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang," imbau Taufiq.

Selain itu, masyarakat juga diimbau selalu memantau informasi cuaca terkini melalui laman BMKG.




(ihc/fat)


Hide Ads