Kaur Kesra Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi Sriyanto memastikan, kisah di film KKN Desa Penari terjadi di desanya. Lalu dari mana nama 'desa penari' itu muncul?
Menurut Sriyanto, nama Desa Penari diambil dari pengalaman mistis yang dialami dua mahasiswa-mahasiswi. Di mana mereka mengaku sempat 'terjebak' dalam desa gaib yang tengah menggelar pertunjukan tari.
"Lokasi KKN aslinya Desa Bayu. Disebut Desa Penari karena kisah atau pengalam mistis itu. Saat dua mahasiswa-mahasiswi diminta singgah makhluk gaib. Begitu mereka masuk, ada raja, ada dayang-dayangnya, disuguhi tari-tarian, gamelannya lengkap. Sambil menikmati hidangan, sambil menikmati tari-tarian. Wis layaknya kerajaan gitu," kata Sriyanto kepada detikJatim, Senin (23/5/2022)
Sriyanto melanjutkan ceritanya. Saat pulang dari desa gaib itu, dua mahasiswa-mahasiswi itu diberi bekal untuk disantap dalam perjalanan pulang atau ketika sampai Balai Desa Bayu.
Namun saat bungkusan itu dibuka di tengah perjalanan pulang, mereka terkejut. Sebab isinya kepala kera. Sampai di Balai Desa Bayu, mereka bercerita kepada teman-temannya yang lain. Kemudian cerita mistis itu sampai ke Sriyanto.
Sriyanto menambahkan, setelah mengalami kisah mistis itu, dua mahasiswa-mahasiswi itu sakit. Mereka lalu dibawa pulang ke Surabaya 5 hari kemudian. KKN tersebut tidak dituntaskan.
Beberapa bulan berselang, Sriyanto mendapat kabar bahwa dua mahasiswa-mahasiswi yang sakit itu telah meninggal. Desa Bayu berada di Kecamatan Songgon, Banyuwangi.
Heboh soal KKN Desa Penari mulai terjadi pada 2019. Itu setelah akun Twitter @SimpleM81378523 bercerita, ada enam mahasiswa-mahasiswi yang menggelar KKN di Kota B, Jawa Timur pada 2009 akhir. Mereka merupakan mahasiswa-mahasiswi angkatan 2005/2006 dari sebuah perguruan tinggi di Kota S.
Enam calon sarjana yang menggelar KKN tersebut yakni Ayu, Nur, Widya, Wahyu, Anton dan Bima. Dua di antaranya meninggal setelah melewati seabrek hal mistis di tempat KKN tersebut.
Setelah kisah mistis itu viral, banyak orang yang berspekulasi dan melakukan penelusuran mengenai tempat KKN Desa Penari. Kisah itu kemudian dibukukan dan difilmkan. Saat ini filmnya masih tayang dan masih menyedot banyak penonton.
Simak Video "Video: Penonton Film Jumbo Nyaris 9,5 Juta Orang di 43 Hari Penayangan"
(sun/dte)