.webp)
Selama ini, ada 4 kampung yang disebut 'hilang' di sekitar Rowo Bayu Banyuwangi. Yakni Kampung Bujuk, Pendarungan, Sebani, dan Arjosari.
Namun menurut Kades Bayu, Sugito, empat kampung tersebut tidak benar-benar hilang. Kampung-kampung tersebut dulunya dihuni para pekerja perkebunan dan perhutani.
Seiring waktu berjalan, banyak pekerja yang sudah pensiun dan meninggalkan kampung-kampung tersebut. Sehingga sejak tahun 2000, kampung itu tak berpenghuni. Baik di Pendarungan atau Darungan, hingga saat ini masih ada sejumlah bangunan rumah yang berdiri tegak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Bekas perkampungan Darungan atau Pendarungan meninggalkan sejumlah hal berbau mistis. Banyak peninggalan yang dianggap merujuk pada cerita horor 'KKN Desa Penari'. Foto: Ardian Fanani |
Menurut Sugito, dua kampung yang benar-benar hilang yakni Pendarungan dan Langwir. Dua kampung tersebut ada di peta 1915. Namun puluhan tahun kemudian, dua kampung tersebut hilang. Lalu di Pendarungan dibangun perumahan bagi pekerja perkebunan yang pada akhirnya juga ditinggalkan.
"Pendarungan dan Langgir. Sekarang Pendarungan dikuasai Perkebunan dan Langgir dikuasai Perhutani. Pada peta 1915, dua kampung itu ada. Namun beberapa puluh tahun kemudian tidak ada," kata Sugito kepada detikJatim, Senin (23/5/2022).
Mengenai penyebab hilangnya dua kampung tersebut, Sugito tidak berani menyimpulkan. Ia menduga terdampak peperangan. Ia juga tidak mengaitkannya dengan hal-hal yang berbau mistis.
Soal kampung hilang menjadi pemberitaan setelah kawasan Rowo Bayu atau Desa Bayu disebut sebagai lokasi kisah KKN Desa Penari. Desa Bayu berada di Kecamatan Songgon, Banyuwangi.
Heboh soal KKN Desa Penari mulai terjadi pada 2019. Itu setelah akun Twitter @SimpleM81378523 bercerita, ada enam mahasiswa-mahasiswi yang menggelar KKN di Kota B, Jawa Timur pada 2009 akhir. Mereka merupakan mahasiswa-mahasiswi angkatan 2005/2006 dari sebuah perguruan tinggi di Kota S.
 Bekas perkampungan Darungan atau Pendarungan meninggalkan sejumlah hal berbau mistis. Banyak peninggalan yang dianggap merujuk pada cerita horor 'KKN Desa Penari'. Foto: Ardian Fanani |
Enam calon sarjana yang menggelar KKN tersebut yakni Ayu, Nur, Widya, Wahyu, Anton dan Bima. Dua di antaranya meninggal setelah melewati seabrek hal mistis di tempat KKN tersebut.
Setelah kisah mistis itu viral, banyak orang yang berspekulasi dan melakukan penelusuran mengenai tempat KKN Desa Penari. Kisah itu kemudian dibukukan dan difilmkan. Saat ini filmnya masih tayang dan masih menyedot banyak penonton.
(sun/dte)
