Melihat Situs Genuk Kemiri, Cikal Bakal Kabupaten Pati yang Ada Sejak 1294 M

Melihat Situs Genuk Kemiri, Cikal Bakal Kabupaten Pati yang Ada Sejak 1294 M

Dian Untoro Aji - detikJateng
Sabtu, 21 Jan 2023 10:23 WIB
Situs Kemiri yang ada di Desa Sarirejo Kecamatan Kota, Pati, Jumat (20/1/2023).
Situs Kemiri yang ada di Desa Sarirejo Kecamatan Kota, Pati, Jumat (20/1/2023). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng.
Pati -

Di Kabupaten Pati, Jawa Tengah terdapat sebuah situs bernama Situs Kemiri. Konon situs ini merupakan cikal bakal Kabupaten Pati yang berdiri pada tahun 1294 Masehi.

Situs Kemiri berada di Desa Sarirejo Kecamatan Kota. Ditempuh dari pusat kota sejauh 1,8 kilometer atau 5 menit dengan berkendara.
Depan situs terdapat gapura masuk. Di halaman paling depan terdapat sebuah pohon beringin besar menjulang ke atas. Lalu masuk ke dalam terdapat pendapa Situs Kemiri.

Di dalam situs tersebut ada Genuk Kemiri lokasinya di paling belakang. Genuk Kemiri berada di dalam sebuah bangunan rumah kecil. Di sekitar Genuk Kemiri dikelilingi banyak pepohonan yang lebat. Rindangnya pepohonan menjadikan suasana di sekitar Situs Kemiri begitu sejuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum masuk ke dalam Genuk Kemiri terdapat sebuah papan informasi yang berisi tentang sejarah Situs Kemiri. Seperti dilihat detikJateng, Situs Kemiri merupakan peninggalan dari Kadipaten Pati Pesantenan. Kadipaten ini merupakan cikal bakal dari Kabupaten Pati.

Ada beberapa peninggalan yang terdapat di situ tersebut. Di antaranya adalah ringin kurung (terdapat di depan pendapa lama Kabupaten Pati), pendapa lama Kabupaten Pati, Genuk Kemiri (terdapat dalam bangunan cungkup terletak di belakang pendapa lama).

ADVERTISEMENT

Genuk ini konon menurut cerita adalah genuk milik sesepuh dari Kemiri yang pada saat Kembangjoyo membuka alas Kemiri.

"Beliau merasa kehausan dan diberikan minum semacam dawet yang berasal dari santan kelapa. Ketika itu beliau bertanya pada sesepuh Kemiri minuman apa yang diberikan kepadanya, dijawab bahwa minuman ini berasal dari santan," tulis keterangan itu seperti dilihat detikJateng, Jumat (20/1/2023).

"Nah inilah cikal bakal nama pesantenan yang kemudian menjadi kerajaan dari Kembangjoyo dengan pusat di Kemiri. Kadipaten Pati Pesantenan berdiri tahun 1294 M," lanjut tulisnya.

Situs Kemiri yang ada di Desa Sarirejo Kecamatan Kota, Pati, Jumat (20/1/2023).Situs Kemiri yang ada di Desa Sarirejo Kecamatan Kota, Pati, Jumat (20/1/2023). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Cikal Bakal Berdirinya Kabupaten Pati

Juru Kunci Situs Genuk Kemiri Legiman (70) mengatakan cerita tentang Genuk Kemiri diawali tahun 1294 Masehi. Menurut Legiman kondisi di sekitar Genuk Kemiri saat itu masih berupa hutan belantara.

"Diawali tahun 1294, waktu tahun itu masih berbentuk hutan belantara tidak seperti ini. Setelah kedatangan seorang yang nama Raden Kembangjoyo, dia berusaha untuk menebang hutan-hutan di sini atau babat alas," jelas Legiman kepada detikJateng ditemui di lokasi, Jumat (20/1/2023).

Dia mengatakan ada seorang bernama Raden Kembangjoyo yang membabat alas untuk mendirikan sebuah kerajaan atau kadipaten. Legiman mengatakan jika kadipaten tersebut awalnya belum memiliki nama.

"Setelah jadi sudah bagus belum ada namanya. Namanya apa belum bisa menyebutkan," jelasnya.

Situs Kemiri yang ada di Desa Sarirejo Kecamatan Kota, Pati, Jumat (20/1/2023).Situs Kemiri yang ada di Desa Sarirejo Kecamatan Kota, Pati, Jumat (20/1/2023). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Di sisi lain kata dia ada seorang pasangan suami istri yang bernama Kiai dan Nyai Cekong berjualan dawet. Dawet itu ditaruh dalam sebuah genuk. Suatu hari, kata Legiman Raden Kembangjoyo melakukan perjalanan ke hutan. Raden Kembangjoyo melihat ada warga yang berkumpul bersama minum dawet.

"Suatu hari Raden Kembang Joyo menemukan segerombolan orang minum dawet, Kembangjoyo berhenti tanya kepada Nyai, dijelaskan semua orang di sini minum dawet yang ia buat. Dawet itu yang dibuat dari apa semua, Nyai Cekong menjelaskan dawet dibuat dari pati sama santen," terang Legiman.

Raden Kembangjoyo penasaran dengan dawet yang diminum. Kembangjoyo pun menanyakan asal mula bahan yang digunakan untuk membuat dawet. Setelah tahu, Raden Kembangjoyo bersabda memberikan nama Kadipaten Pati Pesantenan.

"Nah bareng Raden Kembangjoyo tahu dawet dibuat dari pati dan santen maka Raden Kembang Joyo bersabda. Semua yang ada di sini, dia memberikan nama Kadipaten besok bisa lestari diberikan nama Kadipaten Pati Pesantenan," jelasnya.

"Sebab ada kata-kata Pati dan Santen, kemudian memberikan nama Kadipaten Pati Pesantenan," Legiman melanjutkan.

Selengkapnya di halaman berikutnya....

Tak hanya itu, Raden Kembangjoyo juga memberikan nama Desa Kemiri. Sebab Kembangjoyo tidak sengaja melihat bumbu yang jatuh saat Nyai Cekong memasak membuat dawet. Hingga kini nama Kemiri menjadi nama dukuh di Desa Sarirejo Kecamatan Kota.

"Tidak lama kemudian melihat Nyai Cekong mengumpulkan bumbu masak ada salah satu bumbu masak yang jatuh, itu bumbu masak yang bernama kemiri. Makanya terus Adipati Kembang Joyo bersabda kedua kali, nanti di dalam Kadipati ada salah satu desa diberi nama Desa Kemiri," terang Legiman.

"Sampai sekarang Desa Kemiri ya genuk kemiri sebab genuk itu ada di Desa Kemiri, tapi Desa Kemiri diganti menjadi Desa Sarirejo," pungkas Legiman.

Halaman 2 dari 2
(apl/apl)


Hide Ads