Jalur Zonasi
Terakhir, yakni jalur zonasi. Jalur ini masih dibagi menjadi dua meliputi zonasi radius dan zonasi wilayah.
Pendaftaran zonasi radius dimulai pada 14 Juni hingga 16 Juni. Untuk radius tiap sekolah negeri di Sleman berbeda-beda melihat letak geografis sekolah itu berada.
Zonasi radius ini memiliki rentang 300 meter, 600 meter, 900 meter, dan 1.200 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau sekolah berada di daerah padat penduduk kita gunakan jalur radius 300 meter. Kalau di tengah sawah radiusnya 1.200 meter," urainya.
"Anak-anak dari keluarga yang bertempat tinggal di radius dalam sekolah itu, dengan tempat tinggal sesuai administrasi kependudukan minimal 1 tahun maka wajib diterima," tegasnya.
Kemudian, untuk zonasi wilayah pendaftaran dibuka pada 19 Juni hingga 21 Juni. Untuk mekanisme pendaftaran ini, zona sekolah berbasis kalurahan.
"Kalau nanti untuk zonasi wilayah ini melebihi kuota, baru dilaksanakan dengan seleksi dengan nilai yang ada yaitu gabungan nilai rapor dan ASPD," ucapnya.
Dalam zonasi wilayah, terdapat tiga zona. Ery menegaskan, anak yang berada di zona 1 sekolah sudah bisa dipastikan diterima di sekolah pilihan.
"Anak di zona 1 tidak bisa dikalahkan zona lain berapapun nilainya. Jadi zona 1 diutamakan," terangnya.
Lalu bagaimana kalau ada siswa yang tidak diterima di semua jalur itu? Ery mengatakan di Sleman masih banyak SMP swasta. Pendaftaran SMP swasta dimulai pada 12 hingga 27 Juni 2023.
Dia memastikan kuota rombongan belajar (rombel) di SMP se-Kabupaten Sleman cukup. Hal itu melihat jumlah lulusan jenjang SD-MI sederajat sekitar 17 ribu. Sementara kuota SMP di Sleman sekitar 19-an ribu.
"Daya tampung di Sleman untuk SMP ini 19 ribu lebih. Lulusan SD 17 ribu kurang. Jadi daya tampung berlebih. Kalau bisa merata semua anak bisa mendapatkan bangku sekolah," pungkasnya.
(rih/dil)