5,9 Juta Pemudik Diprediksi Masuk Jogja, Ini Jalur Alternatif di Sleman

5,9 Juta Pemudik Diprediksi Masuk Jogja, Ini Jalur Alternatif di Sleman

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Kamis, 13 Apr 2023 14:34 WIB
Arus Mudik di perbatasan Bekasi-Karawang
Ilustrasi pemudik naik motor. Foto: Luthfi Anshori/detikOto
Sleman -

Momen mudik tahun ini diperkirakan ada jutaan pemudik yang akan masuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sebagai salah satu pintu masuk DIY, Kabupaten Sleman telah mempersiapkan sejumlah jalur alternatif.

"Diperkirakan 5,9 juta orang mudik ke DIY. Khususnya di Kabupaten Sleman dengan adanya mudik kita persiapkan jalan-jalan alternatif," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo kepada wartawan di Pendopo Parasamya Pemkab Sleman, Kamis (13/4/2023).

Kustini menyebut arus mudik akan dimulai pada H-7 Lebaran. Dia memprediksi puncak arus mudik akan berlangsung pada H-1 Lebaran. Sementara arus balik diperkirakan pada H+2 Lebaran

"Ada 4 jalur utama di Sleman itu masuk ruas Jogja-Sleman-Tempel, ruas Jogja-Prambanan, ruas Jogja-Wonosari, dan ruas Jogja-Wates," jelasnya.

Nantinya pemudik juga bisa memanfaatkan ruas jalur alternatif yang sudah disiapkan pemerintah.

Jika pemudik dari arah Magelang bisa masuk ke ruas Tempel-Pakem-Cangkringan-Kalasan hingga tembus Prambanan.

Kemudian ada ruas Klangon-Godean-Tempel. Selanjutnya, ruas Mlati-Balangan-Dekso. Lalu ruas Denggung-Besi-Koroulon-Joholanang.

Pemudik juga bisa memanfaatkan ruas Prambanan-Piyungan untuk menuju Bantul atau Kota Jogja. Kemudian ruas Jogja-Godean-Nanggulan menuju Kulon Progo.

"Jalan penyangga mudik sepanjang 168,2 kilometer dimana kemarin sudah diperbaiki. Kondisi saat ini hampir 90-95 persen (siap untuk dilewati pemudik)," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Sleman Arif Pramana menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan. Beberapa ruas, masih ditemukan kendala penerangan.

"Masih ada kendala penerangan jalan Jalur Klangon-Tempel. Lalu Kamdanen sampai simpang Jakal itu kalau hujan ada berlubang dan lain sebagainya," kata Arif.

Dia juga meminta pengguna jalan waspada di beberapa titik rawan kecelakaan. Terutama di Jalan Magelang Km 11 hingga 14,5. Kemudian Jalan Wates Km 5 hingga 8, dan Jalan Solo Km 13 sampai Km 15.

"Tetapi setelah kita lakukan rekayasa lalulintas kecelakaan itu menurun. Salah satu penyebab titik laka di u-turn, oleh karena itu salah satu antisipasinya dengan memasang rambu putar balik yang posisinya di atas," jelasnya.

Arif juga mengimbau pengguna jalan agar menghindari titik pasar tumpah di Sleman. Tercatat ada tiga lokasi yang sering membuat arus lalu lintas tersendat.

"Di Pasar Gamping, Pasar Potrojayan Prambanan, dan Pasar Pakem. Nanti di Pasar Gamping akan dipasangi besi pembatas di depan Pasar Gamping, harapannya orang nyebrang di zebra cross. Kemudian dua pasar lain kami akan menugaskan personel di dua lokasi tersebut," pungkasnya.




(apl/ahr)


Hide Ads