Sedan Dirusak Massa di Jalan Godean, Saksi Mata Ungkap Fakta Baru

Sedan Dirusak Massa di Jalan Godean, Saksi Mata Ungkap Fakta Baru

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Senin, 03 Apr 2023 13:17 WIB
Gang sempit di Padukuhan Nogosaren, Gamping, Sleman, lokasi sedan silver memaksa lewat dan berujung diteriaki maling. Difoto Senin (3/4/2023).
Gang sempit di Padukuhan Nogosaren, Gamping, Sleman, lokasi sedan silver memaksa lewat dan berujung diteriaki maling. Difoto Senin (3/4/2023). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng
Sleman -

Sebuah sedan silver menjadi sasaran amuk massa di Kapanewon Gamping, tepatnya di Jalan Godean, Sleman. Menurut polisi, pengemudi mobil itu awalnya menabrak pagar milik warga di Dusun Nogosaren lalu melarikan diri.

Mobil itu ditumpangi dua orang berinisial AE (32) dan MI (25), mereka warga Bantul.

"TKP pertama di Dusun Nogosaren, Nogotirto, Gamping, Sleman, karena pengemudi menabrak pintu pagar yang terbuat dari bambu dan drainase saluran air sepanjang 6 meter," kata Kapolsek Gamping Kompol Surahman saat dihubungi wartawan, Senin (3/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surahman menjelaskan, gang yang dilewati itu pada dasarnya hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Namun, pengemudi mobil nekat menerobos meski sudah diperingatkan warga.

Si pengemudi bahkan sempat menggeber-geber gasnya. Hal ini kemudian memancing amarah warga. Mobil pun dikejar hingga akhirnya bisa dihentikan di Jalan Godean.

ADVERTISEMENT

"Gang tersebut sebenarnya tidak untuk mobil, yang mengakibatkan amarah warga karena mengemudikan kendaraan sambal bleyer-bleyer, dan diteriaki warga pengemudi tetap memacu kendaraannya dengan cepat," ungkap Surahman.

"Dikejar warga ketemu di Jalan Godean, tepat di barat perempatan Patran berhenti karena arus lalu lintas padat dan dimassa," imbuh dia.

Dari hasil pemeriksaan, sedan itu ternyata mobil rental. Terkait kerusakan kendaraan sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Dari kasus ini karena pemilik kendaraan minta ganti rugi dan pengemudi yang ngerental mobil sanggup, diselesaikan kekeluargaan," ucapnya.

Polisi Periksa 2 Orang Saksi

Saat pengejaran itu, pengendara mobil sempat diteriaki maling. Surahman saat ini memeriksa dua orang sebagai saksi untuk mencari siapa yang pertama kali meneriaki maling.

"Di video, di TKP awal banyak suaranya. Untuk proses penyelidikan kita ambil dua saksi," terangnya.

detikJateng mencoba menelusuri jalan yang dilalui oleh mobil itu. Dari keterangan polisi, awalnya mereka hendak ke tempat temannya di Nogosaren. Akan tetapi setelah masuk ke perkampungan, mobil itu melewati gang-gang sempit.

Marinem, salah seorang saksi mata, menuturkan kejadian itu terjadi selepas asar. Rumah Marinem persis di dalam gang. Ia mengatakan baru kali ini ada mobil masuk gang tersebut.

"Kejadian sore. Saya di dalam rumah tiba-tiba ada mobil yang lewat depan rumah. Iya di gang itu. Kan itu tidak bisa buat lewat mobil. Itu mobilnya sampai mepet hampir tercebur ke saluran air," ucap Marinem saat ditemui detikJateng di kediamannya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Menurutnya, warga dan dirinya sudah mengingatkan kepada pengemudi sedan itu agar mundur. Namun, peringatan itu tak digubris dan terus melaju hingga merusak saluran air.

"Sudah diingatkan, tapi ya terus menerobos. Setelah lepas gang terus tancap gas. Itu suara knalpotnya juga keras. Lalu lari dan katanya dikejar ketemu di Patran," ungkapnya.

Pantauan detikJateng di lokasi awal kejadian, jalan yang dilalui mobil itu berupa gang sempit yang kanan kirinya berupa tembok dan terdapat saluran air. Mobil mustahil bisa lewat, kalaupun bisa, bodi kanan dan kirinya pasti akan terbentur. Selain itu, jalan di perkampungan itu juga sempit dan banyak tanjakan kecil.

Sebelumnya, Kapolsek Gamping Kompol Surahman mengatakan mobil itu dirusak massa usai menabrak gedek (pagar anyaman bambu) warga dan kemudian melarikan diri.

Saat dikejar, mobil itu melaju kencang dan bermanuver zigzag. Oleh warga, mobil itu diteriaki maling hingga akhirnya bisa diberhentikan di Jalan Godean.

Teriakan maling itu memicu emosi warga. Mobil pun akhirnya dirusak massa.

"Diteriakin tidak berhenti akhirnya dikejar warga. Di situ diteriaki maling akhirnya masuk di jalan utama akhirnya bisa (dihentikan) terus dimassa. Namanya teriak maling kan tentunya masyarakat kepancing emosi," beber Surahman.

Dari pemeriksaan sementara, polisi menyebut kedua orang itu bukan maling. "(Indikasi) Ke maling sementara negatif. Mungkin tadi karena zig zag lewat perkampungan ngebut," ujarnya.

Polisi juga menemukan kartu berobat kejiwaan dalam mobil itu. Pengemudi pun mengakui bahwa masih dalam pengobatan. "Dia mengaku dalam perawatan," ungkap Surahman.



Hide Ads