Sebuah mobil Nissan Grand Livina putih dengan nomor polisi AD 1182 VH, kini terparkir di Satlantas Polresta Solo. Kaca depan, belakang, dan samping mobil itu dipecah massa. Bemper depan mobil juga terlepas.
Dari pantauan detikJateng, masih ada batu di dalam mobil. Bemper depan yang terlepas juga berada di kabin mobil. Tak hanya pecah, kaca samping kiri mobil tersebut juga terdapat bekas cap sepatu.
Mobil yang dikendarai ABP (20) warga Serengan, Kota Solo itu diamuk massa, usai menabrak lari sejumlah pengguna jalan di kawasan Serengan (Solo), Baki (Sukoharjo), dan Laweyan (Solo).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari video yang beredar, mobil itu sempat melindas motor di SPBU Pajang, dan sempat berhenti. Massa yang geram merusak mobil tersebut, sebelum pengemudi berhasil tancap gas lagi.
Salah seorang korban, Ferdi (24) warga Sukoharjo mengatakan, dia mulai mengejar mobil itu dari Luwes Gentan, Sukoharjo sekira pukul 11.30 WIB.
Sepanjang pengejaran tersebut, mobil itu terus menabrak pengguna jalan yang menghalangi laju mobil Livina tersebut.
"Itu menabraknya sebanyak 6 sampai 7 kali. Korban ada yang masuk ke sawah, motornya sampai terlindas. Mayoritas korban yang ditabrak yang ada di depan (mobil) yang tidak memberi jalan," kata Ferdi saat ditemui di Mapolresta Solo, Senin (14/10/2024).
Bahkan, Ferdi juga mengaku menjadi korban tabrak lari itu. Dia ditabrak di kawasan Masjid Al-Aqso, Desa Purbayan, saat itu motornya yang berada di samping kiri mobil dipepet. Lalu di Purwosari, karena mobil mengerem mendadak, sehingga dia menabrak bagian belakang mobil.
![]() |
Akibatnya, dia mengalami luka lecet pada bagian kaki, dan sempat mendapatkan perawatan atas lukanya di klinik yang ada di kawasan Purwosari.
"Dia berhentinya di depan Kantor Pajak, karena terakhir menabrak anak usia 2 tahun, banyak orang yang tahu lalu dihalau banyak orang. Sopirnya kemudian diamankan di Kantor Pajak," jelasnya.
Kasat Lantas Polresta Solo Kompol Agung Yudiawan mengatakan, alasan pengemudi tidak berhenti karena takut dengan massa yang berkumpul. Sehingga pengemudi tancap gas.
"Dari hasil introgasi pengemudi Livina tersebut, pengemudi tersebut karena takut ada masyarakat, ada warga yang menggedor-gedor, menghentikan mobil tersebut," kata Agung.
Pengemudi Livina yang diketahui masih mahasiswa itu, kemudian diamankan di Satlantas Polresta Solo. Polisi memintai keterangan, dan memeriksa kondisinya.
"Untuk sementara, kondisi pengemudi masih stabil, tidak terpengaruh obat-obatan terlarang. Kami tadi minta bantuan dari Dokkes Polresta Solo hasilnya negatif, artinya tidak ada pengaruh alkohol maupun narkoba," jelasnya.
Di Kota Solo, ada empat TKP, yakni di Kali Larangan, SPBU Pajang, Jongke, dan depan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Solo
"Untuk di Solo ada empat motor, satu mobil, korban ada 6 sebatas luka ringan," ujarnya.
Saat ini, Sat Lantas Polresta Solo masih mengumpulkan keterangan para saksi, korban, dan mengumpulkan barang bukti. Agung mengatakan, status ABP masih saksi pelaku.
"Kami akan menindaklanjuti perkara ini. Penyidik Gakkum lagi mengumpulkan semua korban-korban maupun barang bukti. Dari pulbaket itu akan kami terapkan pasalnya," pungkasnya.
(aku/apu)