Keraton Jogja melaksanakan Labuhan Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Prosesi labuhan peringatan 35 tahun bertakhtanya Sultan HB X digelar Pantai Parangkusumo, Bantul, DIY.
Pantauan detikJateng, tampak para abdi dalem memanggul uba rampe menuju Cepuri Parangkusumo, Kapanewon Kretek, Bantul. Sesampainya di Cepuri mereka berdoa kepada Tuhan.
Selesai dari Cepuri, para abdi dalem kembali membawa uba rampe dengan cara dipanggul ke pinggir Pantai Parangkusumo. Selanjutnya, mulailah prosesi doa dan melabuh atau melarung uba rampe tersebut ke laut selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panitia Mangayubagyo Hajad Dalem sekaligus Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta yang bertugas di Parangkusumo, Mas Beko Surakso Trirejo menjelaskan labuhan ini merupakan pengetan tingalan jumenengan dalem peringatan Sri Sultan HB X bertakhta. Sesuai dengan tradisi diadakan hajad dalem labuhan, di mana berbagai uba rampe seperti pangajeng dan pendherek bakal dilarung.
"Pangajeng terdiri dari beberapa pakaian yang terdiri dari 12 jenis. Kemudian untuk pendherek yakni beberapa ageman yang pernah dipakai Ngarsa Dalem beserta ada rambut, kuku, dan sebagainya. Itu dilaksanakan setiap tanggal 30 Rajab setiap tahunnya," kata Mas Beko kepada wartawan di Parangkusumo, Selasa (21/2/2023).
![]() |
Terkait rangkaian prosesi, pria bernama asli Tri Waldiyono ini mengatakan acara dimulai pukul 08.00 WIB dari Bangsal Sri Manganti Keraton Jogja menuju Kantor Kapanewon Kretek. Sesampainya di Kapanewon Kretek dilakukan serah terima dari utusan Ngarsa Dalem kepada Pemkab Bantul.
![]() |
"Setelah itu, nanti dibawa ke Pantai Parangkusumo oleh para abdi dalem Keraton, selanjutnya di Parangkusumo dilakukan persiapan uba rampe tadi yang dibawa dari Kapanewon Kretek. Kemudian kita masuk ke Cepuri Parangkusumo melakukan doa dan dibawa ke Pantai Parangkusumo untuk dilabuh," jelasnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.