Penjelasan Pakar UGM soal Hiposmia, Gejala dari COVID-19

Penjelasan Pakar UGM soal Hiposmia, Gejala dari COVID-19

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 22 Des 2022 15:56 WIB
coronavirus COVID-19 virus patient having fever, epidemic, doctor and nurse in uniform working medicine care at hospital to protection prevention and vaccination quarantine technology
Ilustrasi pasien COVID-19. Foto: Getty Images/iStockphoto/greenleaf123
Yogyakarta -

Kasus COVID-19 dilaporkan mengalami peningkatan lagi di Inggris dengan gejala baru termasuk hiposmia. Apa itu hiposmia?

Berikut penjelasan dari dosen sekaligus dokter spesialis THT Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr Anton Sony Wibowo, Sp THT-KL, M Sc, FICS.

Dokter Anton menjelaskan hiposmia merupakan salah satu gejala penurunan kemampuan membau terhadap sesuatu. Pasien yang mengalami hipsomia sering mengeluhkan benda atau sumber bau yang mestinya tercium kuat hanya tercium samar-samar atau tidak jelas jenis baunya. Namun jenis baunya masih sama.

"Misal bau amis masih amis atau manis masih manis, hanya saja intensitas baunya berkurang,"kata dokter Anton, dikutip dari rilis Humas dan Protokol Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (22/12/2022).

Anton mengatakan, kasus pasien dengan hiposmia cukup banyak pada saat pandemi COVID-19. "Penelitian saya di RSA UGM tahun 2022 ada sekitar 50% pasien di poli rawat jalan yang mengalami hiposmia," ungkapnya.

Menurut Anton, hiposmia merupakan gejala yang tak hanya muncul karena infeksi COVID-19. Gejala ini juga bisa terjadi akibat infeksi hidung dan sinus, hipertrofi nasal turbinate, maupun infeksi virus lainnya. Bahkan bisa juga disebabkan oleh cidera di bagian kepala.

Anton menambahkan, pengobatan hiposmia berupa pengobatan untuk virus sendiri. Selain itu, ditambah dengan terapi suportif lain seperti multivitamin tertentu.

"Dan yang terpenting adalah mengobati penyakit dasarnya karena hiposmia hanya gejala," terangnya.

Meskipun COVID-19 di Indonesia dilaporkan melandai dengan jumlah kasus harian yang terus menurun, Anton mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan segera melakukan vaksinasi bagi yang belum.

"Kita tidak boleh lengah untuk terus menjaga penularan kasus, karena COVID-19 masih ada," ujar Anton.



Simak Video "Mengenal Hiposmia, Gejala Baru Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(dil/ams)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT