Bahkan, Gibran mempertanyakan kenapa pencabutan itu tidak dilakukan sejak dulu. Pasalnya kasus COVID-19 juga sudah melandai.
"Ya nggak papa, wong wong-wong yo wis ora nganggo masker (ya nggak apa-apa, orang-orang sudah nggak pakai masker). (sepakat PPKM dicabut) Ya, kenapa nggak dari dulu," kata Gibran kepada wartawan di Balai Kota Solo, Kamis (22/12/2022).
Gibran mengakui sudah sejak lama berkeinginan PPKM dan PSBB dicabut. Hanya saja ia menyadari bahwa keputusan terkait pencabutan PPKM bukan di tangannya.
"Keputusan dudu ning (bukan di-) aku, nek aku sih (kalau aku sih) penginnya dari dulu," ujarnya.
Keinginan itu, lanjut Gibran, sudah sejak varian XBB muncul atau sekitar Oktober lalu. Pasalnya, meski varian baru tapi gejalanya tidak berat dibanding varian sebelumnya.
"Keinginan sejak varian terakhir ini sudah tidak bahaya, sudah tidak mematikan dan ini trennya menurun ya. Kalau aku sih seneng-seneng wae (senang-senang saja PPKM dicabut)," ungkapnya.
"Ya kalau saya sih penginnya dipercepat tapi kita nunggu instruksi. Negara lain sudah lepas masker juga, sama saja nggak ada bedanya, nggak maskeran," jelasnya.
Gibran mengakui bahwa selama ini banyak keinginan dari masyarakat yang diselesaikan. "Iya, tidak ada pembatasan-pembatasan, nggak perlu pakai masker. Kita lihat juga teman-teman yang positif juga tidak parah-parah banget. Artinya sudah mulai melunak virusnya," pungkasnya.
(sip/dil)