Pemkab Gunungkidul merelokasi enam rumah di Pedukuhan Blembem, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semin yang terdampak tanah longsor. Pemilik rumah yang terkena relokasi untuk sementara menempati bangunan SD di Candirejo.
"Kemarin sudah dilaporkan Pak Lurah, ada warga yang rumahnya betul-betul tidak bisa digunakan dan tidak mungkin balik ke lokasi asal karena bahaya longsor," kata Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, Asti Wijayanti, saat dihubungi detikJateng, Rabu (23/11/2022).
Dari laporan tersebut, Asti menyebut ada beberapa rumah yang dipastikan akan relokasi. Saat ini, Pemkab tengah berkoordinasi untuk mencari lahan relokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada enam rumah yang kita upayakan untuk relokasi karena permintaan Bu Mensos. Karena itu dari Pemkab menyediakan tempat relokasi enam rumah tersebut," ucapnya.
"Sementara ini baru dicarikan tanah dulu nggih. Kami berkoordinasi dengan Panewu (Camat) Semin, Kalurahan hingga Pedukuhan," lanjut Asti.
Sembari menunggu proses relokasi, Asti menyebut pihaknya menyediakan tempat tinggal sementara bagi warga yang rumahnya terkena relokasi. Pemkab dan Kemensos telah menyediakan fasilitas untuk warga-warga tersebut terdampak longsor di Semin, Gunungkidul itu.
"Kami menyiapkan tempat tinggal sementara, kemarin alternatifnya bangunan SD di depan Kalurahan Candirejo itu kan kosong karena regrouping," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kepala BPBD Gunungkidul Purwono mengatakan relokasi terhadap enam rumah warga Blembem itu karena lokasinya masuk zona merah longsor. Lokasi tersebut merupakan lokasi terjadinya longsor yang membuat dua warga Blembem tertimbun.
"Yang jelas, relokasi dipastikan untuk tiga keluarga yang menjadi korban. Tapi masih bisa bertambah karena di sisi barat bukit masih banyak rumah warga yang berada di lokasi rawan longsor," ucap Purwono.
(ams/rih)