Ibu-Anak Korban Longsor di Semin Gunungkidul Ditemukan Meninggal

Ibu-Anak Korban Longsor di Semin Gunungkidul Ditemukan Meninggal

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Selasa, 22 Nov 2022 19:28 WIB
Tim SAR Gabungan saat mengevakuasi dua korban tertimbun longsor di Blembem, Semin, Gunungkidul. Selasa (22/11/2022).
Tim SAR Gabungan saat mengevakuasi dua korban tertimbun longsor di Blembem, Semin, Gunungkidul. Selasa (22/11/2022). Foto: Dok BPBD Gunungkidul.
Gunungkidul -

Upaya Tim SAR Gabungan mencari korban tertimbun longsoran di Pedukuhan Blembem, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul membuahkan hasil. Tim SAR berhasil mengevakuasi Karni (55) dan ibunya yang bernama Karso (97) dalam kondisi meninggal dunia, kedua korban langsung dimakamkan.

"Betul, satu sudah diangkat pukul 15.30 WIB atas nama Karni dalam kondisi meninggal dunia," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono saat dihubungi wartawan, Selasa (22/11/2022) malam.

Selanjutnya, pada pukul 16.30 WIB Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi Karso. Terkait kondisinya, Purwono menyebut sudah meninggal dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan korban kedua berhasil ditemukan dengan kondisi meninggal dunia," ujarnya.

Menurutnya, saat ini jenazah sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum Pedukuhan Blembem. Hal tersebut sesuai dengan keinginan keluarga korban.

ADVERTISEMENT

"Iya, (kedua jenazah) langsung dimakamkan malam ini," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, dua orang tertimbun tanah dan material bangunan dalam bencana longsor di Pedukuhan Blembem RT 1 RW 8, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul, DIY, Sabtu (19/11) dini hari tadi.

Dua korban tersebut diketahui bernama Karni (54) dan Karso (95). Salah seorang warga Pedukuhan Blembem, Samiaji (53) mengatakan, kejadian bermula saat hujan deras yang mengguyur sejak Jumat (18/11) pukul 18.00 WIB. Karena tidak kunjung reda, warga yang tinggal di bukit Nglolosan berinisiatif pindah ke tempat yang lebih aman.

Lurah Candirejo, AgusSupriyadi, mengatakan hingga saat ini jumlah pengungsi mencapai seratusan orang. Jumlah tersebut berasal dari RT 1 dan RT 2 Pedukuhan Blembem.

"Untuk jumlah pengungsi sekitar 130 orang, paling banyak usia dewasa, terus lansia dan terakhir anak-anak," kata Agus.




(apl/ahr)


Hide Ads