Lini Masa Cuitan Twitter Polsek Srandakan soal Tragedi Kanjuruhan

Round-Up

Lini Masa Cuitan Twitter Polsek Srandakan soal Tragedi Kanjuruhan

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 04 Okt 2022 07:30 WIB
Tangkapan layan Twitter Polsek Srandakan.
Tangkapan layan Twitter Polsek Srandakan. Foto: Tangkapan Layar
Solo -

Akun Twitter Polsek Srandakan menjadi sorotan netizen usai membalas cuitan terkait tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, dengan kata-kata yang tak pantas. Awalnya Polsek Srandakan menduga akun Twitter @polseksrandakan itu diretas. Belakangan diketahui pelaku di balik cuitan itu ialah anggota Polsek Srandakan yang pernah menjadi admin akun tersebut.

Dirangkum dari liputan tim detikJateng pada Minggu (2/10) dan Senin (3/10), berikut lini masa cuitan akun Twitter Polsek Srandakan soal Tragedi Kanjuruhan yang berujung pada sanksi etik terhadap salah satu anggota polisi berinisial TH itu.

Jejak Cuitan Twitter Polsek Srandakan

Kejadiannya bermula saat akun Twitter @akm********* mencuit 'penembakan gas air mata salah satu penyebab puluhan jiwa tewas di stadion kanjuruhan. STOP KOMPETISI ATAS DASAR KEMANUSIAAN! Cc @jokowi @Kiyai_MarufAmin' pada Minggu (2/10) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, dari tangkapan layar yang didapatkan detikJateng, akun Twitter @polseksrandakan membalas cuitan tersebut dengan kata 'Modyarrr'.

Tak berhenti di situ, dari pantauan detikJateng pada Minggu (2/10) pukul 12.39 WIB, akun @polseksrandakan juga membalas cuitan @ind*********** dengan kata-kata 'gek do belani opo koe ki'. Jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, maksudnya kurang lebih: 'apa yang kalian bela'.

ADVERTISEMENT

Akun @polseksrandakan kembali menimpali cuitan akun @f1**** dengan 'Salut sama pak tentara, musnahkan'. Namun, pada pukul 17.23 WIB, akun @polseksrandakan sudah menghapus balasan pada akun-akun tersebut.

Kendati demikian, tangkapan layar terkait balasan @polseksrandakan ke akun lain sudah ramai tersebar di media sosial (medsos).

Kapolsek Srandakan Mengaku Kaget

Kapolsek Srandakan Kompol Sudarsono membenarkan @polseksrandakan adalah akun Twitter Polsek Srandakan.

"Jujur saya kaget, selanjutnya saya lacak. Ternyata adminnya anggota Humas saya, kemudian anggota saya tidak merasa memberikan komentar di Twitter itu," kata Sudarsono saat dihubungi detikJateng, Minggu (2/10/2022).

Kata Kunci Lama Tak Diganti

Kapolsek Srandakan semula menduga akun tersebut telah diretas. Terlebih, password akun tersebut sudah lama tidak diganti.

"Tapi untuk menguji kebenarannya yang disampaikan anggota saya ini ,sekarang anggota saya diperiksa di propam Polres Bantul. Karena itu kan bukan pernyataan dari kesatuan," ucap Sudarsono.

Pengakuan polisi yang mencuit di Twitter itu ada di halaman selanjutnya...

Setelah Diperiksa, Ternyata...

Ternyata, pelaku di balik cuitan kata-kata tak pantas di Twitter itu mantan admin Twitter Polsek Srandakan. Hal itu terungkap setelah dilakukan pemeriksaan terhadap beberapa personel yang bisa mengakses akun Twitter @polseksrandakan.

"Kami juga telah berkoordinasi dengan tim siber Polda DIY melakukan pemeriksaan terkait dugaan peretasan akun," kata Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry lewat pesan singkat, Senin (3/10/2022).

"Benar adanya, kelalaian dari anggota bukan admin, dan yang bersangkutan mengakui memberi komentar dengan menggunakan akun Srandakan," sambung Jeffry.

'Yang bersangkutan' itu berinisial TH, polisi yang sebelumnya pernah menjadi admin Twitter Polsek Srandakan. TH kini masih berdinas di Polsek Srandakan.

Tak Sengaja Pakai Akun Polsek

Polisi berinisial TH itu mengaku bersalah karena berkomentar menggunakan akun resmi polsek.

"Anggota tersebut tidak sengaja dan tidak sadar memberikan komentar dengan menggunakan akun (polsek)," kata Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry, Senin (3/10/2022).

Jeffry menyebut TH dulu pernah bertugas sebagai admin medsos Polsek Srandakan. Namun, TH kini sudah tidak bertugas menjadi admin lagi.

Bakal Jalani Sanksi Etik

Anggota Polsek Srandakan berinisial TH itu akan mendapatkan sanksi etik.

"Dan kami tentunya akan melakukan proses disiplin atau kode etik atas pelanggarannya, dan dilakukan penahanan di tempat khusus," jelas Jeffry.

Polres Bantul Minta Maaf

Polres Bantul pun meminta maaf atas kelalaian anggotanya itu.

"Benar adanya komentar yang kurang pantas tentang kasus kerusuhan sepak bola di Malang oleh akun resmi Polsek Srandakan pada tanggal 2 Oktober 2022 pukul 03.47 WIB dan 03.51 WIB. Sekali lagi kami Polres Bantul turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kejadian yang terjadi di Kanjuruhan, Malang," kata Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry lewat pesan singkat, Senin (3/10).

Polisi Pencuit Akhirnya Ditahan

"Polres Bantul tindak tegas TH dengan proses etik, dan yang bersangkutan telah kami tahan di tempat khusus selama 21 hari ke depan terhitung mulai hari ini untuk selanjutnya akan dilakukan proses sidang etik, " kata Kasi Humas Polres Bantul I Nengah Jeffry lewat pesan singkat kepada detikJateng, kemarin malam.

"Ditahan di Polres Bantul, " sambungnya ketika ditanya lokasi penahanan yang bersangkutan.

Halaman 2 dari 2
(dil/ahr)


Hide Ads