PWNU DIY Sebut Permainan Capit Boneka Haram dan Ada Unsur Eksploitasi

Adji G Rinepta - detikJateng
Kamis, 22 Sep 2022 14:58 WIB
capit boneka. Foto: Istimewa
Yogyakarta -

Permainan capit boneka atau claw machine sedang menjadi perbincangan. Permainan untuk mendapatkan boneka dengan cara menukarkan koin sebelum bermain itu disebut-sebut haram. Salah satu penyebabnya karena ada unsur perjudian dalam permainan tersebut.

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berpendapat bahwa permainan capit boneka itu mengandung unsur maysir yang haram.

Ketua Tanfidziyah PWNU DIY Ahmad Zuhdi Muhdlor mengatakan selain ada unsur perjudian, unsur eksploitasi juga terlihat pada permainan tersebut.

"Meski saya belum jelas sekali dengan permainan itu, sepintas saya melihat ada gambling di situ. Demikian juga ada eksploitasi, karena tanpa bersusah payah salah satu pihak akan mengeruk uang lawan mainnya," ungkap Ahmad melalui pesan singkat WhatsApp, Kamis (22/9/2022).

Ahmad juga menyebut jika ada unsur maysir, maka jelas permainan itu haram dimainkan. Namun Ia juga menambahkan, untuk membuktikannya perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam.

"Ya tentu sangat perlu ada kajian lebih lanjut. Kami akan coba kumpulkan informasi lebuh lanjut," tambahnya.

PWNU DIY juga berpesan kepada masyarakat agar menjauhi segala bentuk permainan yang mengandung unsur perjudian dan eksploitasi, terlepas masih perlunya kajian mendalam pada permainan capit boneka ini.

"Sebagai imbauan agar hindari permainan-permainan yang mengandung gambling dan eksploitasi tadi. Apalagi ditambah unsur tadlis atau penipuan," pungkas Ahmad.

Sebelumnya, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Purworejo permainan capit boneka atau claw machine haram karena dianggap memiliki unsur perjudian.

"Hukum permainan capit boneka sebagaimana dalam deskripsi hukumnya tidak diperbolehkan atau haram karena mengandung unsur perjudian, sehingga hukum menyediannyapun juga haram," dikutip dari laman website NU Jateng, kamis (22/9).



Simak Video "Video: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand Telah Sampai di Borobudur"

(apl/dil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork