Beredar Video Nelayan Gunungkidul Panen Teri Cuma Pakai Ciduk

Beredar Video Nelayan Gunungkidul Panen Teri Cuma Pakai Ciduk

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Jumat, 16 Sep 2022 17:44 WIB
Nelayan Gunungkidul panen ikan teri laut, Jumat (16/9/2022).
Nelayan Gunungkidul panen ikan teri laut, Jumat (16/9/2022). Foto: Istimewa
Gunungkidul -

Media sosial Instagram dibuat heboh oleh postingan video ribuan ikan teri yang berlompatan di laut dan nelayan dengan mudahnya menciduk ikan-ikan itu lalu memasukkannya ke kapal. Menurut Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Gunungkidul, fenomena seperti itu akan berlangsung 1-2 bulan.

Dilihat detikJateng, tampak nelayan di Pantai Baron tengah membawa kotak berisi ikan teri laut. Beberapa nelayan terlihat sibuk memindahkan ikan teri laut ke dalam kapal dengan cara menciduknya.

"Iya (betul video itu di Pantai Selatan Gunungkidul), dan itu sebenarnya sudah berlangsung hampir satu minggu," kata Ketua HNSI Gunungkidul Rujimanto saat dihubungi detikJateng, Jumat (16/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, hal tersebut akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan. Namun, Rujimanto berharap hal tersebut tidak berlangsung lama karena akan membuat harga teri laut anjlok.

"Seperti itu karena kan saat ini sudah musim teri laut, kalau menjaringnya ya saat malam hari. Kalau sampai kapan, ini bisa berlangsung selama satu-dua bulan. Tapi kalau terlalu banyak nanti harganya malah anjlok," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Hal tersebut karena harga teri laut pe rkilogram hanya Rp 6-7 ribu. Meski diakuinya untuk meraup ratusan kilogram teri laut bukan hal yang sulit.

"Kalau sehari dapat berapa (teri laut) itu tergantung sama yang bekerja, kalau satu jam mencari 5 kuintal cepat. Untuk harga jualnya antara Rp 6-7 ribu," ucapnya.

Di sisi lain, Rujimanto menyebut hasil tangkapan saat ini kurang bagus. Pasalnya saat ini cuaca terbilang tidak stabil

"Kurang, kurang bagus. Karena menurut ilmu titen ini cuacanya yang kurang pas, jadi suhu air laut tidak stabil. Jadi sangat pengaruh dengan keberadaan ikan yang berteduh di kawasan laut selatan Gunungkidul," ujarnya.

"Biasanya kalau yang bagus itu saat kemarau panjang, itu kan air laut dingin. Nah, sekarang begitu mau dingin kena hujan panas lagi, nah suhunya tidak sesuai dengan ikan, ikan kan imigrasi," lanjut Rujimanto.




(dil/sip)


Hide Ads