Selama 2 Hari, Puluhan Ribu Kendaraan Masuk Wonogiri

Selama 2 Hari, Puluhan Ribu Kendaraan Masuk Wonogiri

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Sabtu, 30 Apr 2022 15:16 WIB
Arus lalu lintas di Jalan Jendral Sudirman, Kawasan Wonogiri Kota, Sabtu (30/4/2022)
Arus lalu lintas di Jalan Jendral Sudirman, Kawasan Wonogiri Kota, Sabtu (30/4/2022). (Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng)
Wonogiri -

Menjelang lebaran 2022, puluhan ribu kendaraan mulai masuk wilayah Wonogiri di setiap harinya. Kepadatan kendaraan tertinggi di Wonogiri terjadi pada sore hari.

"Mulai kemarin (Jumat, 29/4) pagi, kami mulai menghitung jumlah kendaraan yang masuk ke Wonogiri. Karena kemarin baru mulai cuti bersama, sehingga baru mulai ada kepadatan atau pergerakan," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri, Waluyo, kepada detikJateng, Sabtu (30/4/2022).

Ia mengatakan, penghitungan kendaraan dilalukan di Jalan Wonogiri-Nguter, Sukoharjo. Penghitungan kendaraan yang masuk maupun keluar Wonogiri dilakukan selama 24 jam. Data dirilis setiap 24 jam sekali, dimulai dari pukul 07.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data yang dirilis Dishub Wonogiri, sejak Jumat (29/4) pukul 07.00 WIB hingga Sabtu (30/4) pukul 07.00 WIB, jumlah kendaraan yang masuk Wonogiri sebanyak 28.478 kendaraan. Dengan rincian sepeda motor 14.854 unit, mobil 10.619 unit, MPU (bus) 769 unit, pikap 1.049, truk 1.187 unit.

Sehingga proporsi kendaraan di ruas jalan itu untuk kendaraan masuk yaitu sepeda motor 52 persen, mobil pribadi 37,29 persen, angkutan umum 2,70 persen dan angkutan barang (truk pikap) 7,85 persen.

ADVERTISEMENT

Sedangkan jumlah kendaraan yang keluar Wonogiri pada waktu itu sebanyak 25.147 kendaraan. Dengan rincian sepeda motor 8.192 unit, mobil 10.619 unit, MPU (bus) 463 unit, pikap 1.077, truk 786 unit.

Sehingga proporsi kendaraan di ruas jalan itu untuk kendaraan keluar yaitu sepeda motor 58,17 persen, mobil pribadi 32,58 persen, angkutan umum 1,84 persen dan angkutan barang (truk pikap) 7,41 persen.

Sementara itu volume kendaraan tertinggi di ruas Jalan Wonogiri-Nguter, Sukoharjo terjadi pada pukul 16.00-17.00 WIB. Pada waktu itu ada 2.233 kendaraan yang melintas di ruas jalan itu.

"Kepadatan terjadi saat sore mungkin karena para pemudik dari sana pagi. Banyak faktor lain juga. Bisa juga pengemudi mencari kondisi saat masih fit ketika mau berangkat, kan itu juga pagi hari. Mungkin juga sengaja dipaskan sampai sini sore," ungkap Waluyo.

Meski demikian, menurut Waluyo, kondisi itu bisa berubah-ubah. Sebab saat ini dikabarkan terjadi kemacetan di sejumlah titik. Sehingga jika saat pemberangkatan saja sudah macet, maka saat tiba di tujuan akhir (Wonogiri) waktunya tidak menentu.

"Dari data kami itu memang sudah ada peningkatan jumlah kendaraan yang masuk ke Wonogiri. Sementara ini kan pengamatan di lapangan berdasarkan intensitas kendaraan yang berbeda dengan hari biasanya. Untuk data real-nya besok bisa dicek sebagai pembanding," kata Waluyo.

Diwawancara terpisah, Koordinator Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri Agus Hasto Purwanto mengungkap data produksi Terminal Giri Adipura Wonogiri, pada Jumat (29/4) ada 6.314 penumpang datang, dengan jumlah bus sebanyak 269 unit. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan hari sebelumnya. Bahkan paling banyak selama pandemi COVID-19.

Pada Kamis (28/4) tercatat ada 4.844 penumpang, lalu pada Rabu (27/4) tercatat ada 4.892 penumpang, pada Selasa (26/4) tercatat 2.676 penumpang dan pada Senin (25/4) tercatat 3.007 penumpang.

"Kedatangan pada H-3 (Jumat) itu didominasi bus reguler. Masih ada bus untuk arus mudik gratis, tapi tidak sebanyak bus reguler. Penumpang bus reguler jumlahnya sekitar 4.800 orang," ungkap dia.

Agus belum bisa memastikan apakah pada Sabtu jumlah penumpang kedatangan lebih banyak dari pada Jumat. Hingga saat ini pihaknya masih terus menghitung kedatangan penumpang hingga nanti malam.

"Lihat nanti datanya seperti apa di H-2 (Sabtu). Petugas kami masih terus melakukan pendataan, keluarnya besok Minggu. Jika lebih banyak dari hari sebelumnya, bisa jadi H-2 lebaran tahun ini puncak arus mudik," ujar dia.

Menurut Agus, meskipun jumlah pemudik yang tiba saat ini sudah cukup banyak. Tapi angka itu belum mendekati jumlah pemudik sebelum pandemi COVID-19. Pada momentum lebaran 2019 lalu, pada saat H-5 dan H-2 jumlah penumpang jauh lebih banyak.

"Saat itu dalam satu hari jumlah penumpang buskedatangan mencapai 19.000 orang. Tapi didominasi oleh penumpang mudik gratis. Tahun ini jumlah mudik gratis berkurang, mungkin itu juga berpengaruh," kata dia.

Menurutnya, pemudik yang memilih untuk pulang kampung dengan kendaraan pribadi dan rental juga berpengaruh terhadap jumlah penumpang kedatangan bus. Selain itu, dimungkinkan ada perantauan yang memilih untuk tidak mudik dulu.

Agus menjelaskan, pada hari H, belum dapat dipastikan terkait mobilitas kaum boro. Jika terjadi kemacetan di perjalanan, secara otomatis penumpang bus bisa terlambat tiba di terminal tujuan.

Selain itu, kemacetan juga bisa menyebabkan keberangkatan bus dari terminal asal berpotensi tak sesuai dengan jadwal normal. Sebab, penumpang di terminal asal menunggu bus yang putar balik dari terminal tujuan dan terjebak kemacetan.

"Kalau macet bus yang datang di sini tidak serempak, waktunya juga tidak menentu. Tapi justru malah mudah mengatur penumpang tiba. Petugas mudah mengurai kerumunan. Paling datangnya satu, dua hingga enam bus. Kalau sebelum pendemi bisa puluhan bus datang bersama," kata Agus.

Bagi pembaca detikJateng yang memiliki informasi atau cerita menarik seputar mudik Lebaran 2022 silakan kirim ke email infojateng@detik.com. Mohon sertakan nomor kontak yang bisa dihubungi oleh redaksi detikJateng.




(sip/sip)


Hide Ads