"Kalau ditanya Rp 2,8 miliar itu pendapatan berapa lama di perusahaan nggak ada tolak ukur pastinya. Sebab bisnis naik turun itu pergerakan pasti. Namun jika dilihat tahun ini uang itu setara dengan pendapatan sebulan perusahaan sebelum pandemi," jelas Joko kepada detikJateng, Sabtu (30/4/2022).
Perusahaan yang diberi nama sama dengan istri dan almarhum ayah Joko disebutnya juga sering berdonasi secara rutin. Seperti membangun tempat ibadah, memberikan peralatan salat dan Al-Qur'an. Perusahaan Joko juga membina percetakan khusus Al-Qur'an.
"Kalau donasi amal tahunan sudah ada rincian sendiri dan donasi amal jalan ini merupakan rezeki kejutan Allah. Sehingga kami atas nama keluarga besar almarhum orangtua bisa bersama meringankan beban," lanjutnya.
Berbagi khusus kitab suci Al-Qur'an, dinilainya sebagai aksi yang membawa dirinya semakin senang lahir batin. Sebab, sesungguhnya manusia itu menurutnya tak lepas dari kebutuhan batin yakni doa.
"Bantuan religius itu bagian dari ketenangan batin. Karena kita selalu butuh doa dan suport batin. Saat kita butuh ini (doa) maka istri dan orang dekat selalu saya mintai doa," kata Joko.
Lebaran Idul Fitri kali ini, dia bersama keluarganya pulang kampung dengan membawa tiga mobil mewahnya.
Tiga mobil mewah yang dibawa Joko yakni Lexus Seri 570, Alphard Tipe G, dan Hyundai Palisade Signature.
"Pernah memakai mobil jenis city car tapi keperosok, tersangkut dan rusak. tapi kita akhirnya memilih mobil SUV. Kalau sekarang jalan sudah baik dan menuju desa sudah diperbaiki juga, maka saya bisa pulang memakai Lexus, Alphard dan juga Hyundai saya ini," ujar Joko kepada detikJateng, Sabtu (30/4/2022).
Joko mengaku Lexus 570 merupakan mobil favoritnya. Dia sempat membawa mobil ini juga untuk mendatangi acara dengan pengusaha di Jawa Tengah di tengah momen mudiknya kali ini.
Sementara mobil Alphard ditumpangi oleh istri dan anak-anaknya dan mobil Hyundai Palisade Signature rencananya akan dipakai bersama keluarga besarnya untuk bersilaturahmi Lebaran.
Meski begitu, Joko tak mau disebut konglomerat. "Saya ini bukan konglomerat, melihat kebahagiaan ini tentunya bersyukur, apalagi sudah bisa pulang memakai mobil. Tapi saat melihat warga yang antusias ini saya jauh lebih senang dan terharu," ungkap Joko.
(sip/sip)