"Karena tidak boleh akhirnya ambil mobil pribadi. Akhirnya masuk UGD dan akhirnya meninggal dunia," ungkap salah seorang warga Desa Jabung, Kecamatan Gantiwarno Rais (32) kepada detikJateng, Sabtu (30/4/2022).
Rais menjelaskan awalnya seorang warga atas nama Danang Eko (47) bermain bulutangkis di gedung Desa Jabung. Setelah istirahat, Danang duduk istirahat tapi tiba-tiba tersungkur dan tidak sadarkan diri.
"Terus warga pinjam ke puskesmas tapi tidak boleh. Padahal saat ini masih ada napas, seandainya pakai ambulans kan ada oksigen," lanjut Rais.
Kejadian semacam itu, imbuh Rais, bukan satu kali ini saja terjadi. Setiap tidak boleh alasannya karena ada prosedur.
"Ini tidak sekali, dua kali Pak. Kalau dipinjami ambulans sama warga alasannya prosedur. Warga tadi malam geruduk Puskesmas sekitar 100 orang sampai jam 02.00 WIB," imbuh Rais.
Warga lain, Yuli menceritakan kejadian itu terjadi pada sekitar pukul 21.15 WIB. Saat duduk-duduk usai main bulutangkis dan ngobrol, Danang tiba-tiba terjatuh.
"Saat ngobrol dengan teman teman duduk dan terjatuh tidak sadarkan diri. Pinjam mobil ke Puskesmas tidak boleh, alasannya ada prosedur," ucap Yuli pada detikJateng.
Setelah itu, ucap Yuli, ketua RT setempat datang lalu mewakili warga untuk pinjam ambulans tapi tetap tidak diperbolehkan.
"Kan ambulans ada oksigen dan alatnya. Kalau pasien emergency begitu harus pakai prosedur, bagaimana? Kan lama, padahal emergency," kata Yuli.
Diwawancara terpisah, Kades Jabung, Kecamatan Gantiwarno, Pramono Hadi, membenarkan ada kejadian tersebut. Warga ramai-ramai ke puskesmas karena emosi yang tak terbendung.
"Betul ada kejadian itu. Kejadiannya tadi malam, emosi kami tak terbendung karena mau pinjam ambulans puskesmas untuk membawa warga kami ke rumah sakit agar segera dapat tindakan medis tidak diperbolehkan," jawab Pramono kepada detikJateng.
Menurut Pramono, petugas jaga puskesmas mengatakan ada instruksi dari dokter penanggungjawab klinik rawat inapnya puskesmas. Akhirnya warga yang sakit dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil pribadi.
"Karena pinjam ambulans tidak boleh, maka warga nyari mobil lain untuk digunakan membawa warga kami ke rumah sakit. Tapi sesampai rumah sakit warga kami tidak tertolong," lanjut Pramono.
Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Klaten, dokter Cahyono Widodo, mengatakan telah ambil tindakan. Di antaranya meminta keterangan pihak puskesmas.
"Tadi malam sudah kita tindaklanjuti ke kepala puskesmas. Saat kejadian yang jaga shift kebetulan wanita semua, sehingga tidak berani," kata Cahyono pada detikJateng, hari ini.
(sip/sip)