Data Terkini BOR RS di Jogja, Ditempati Pasien Delta

Data Terkini BOR RS di Jogja, Ditempati Pasien Delta

Heri Susanto - detikJateng
Jumat, 11 Feb 2022 19:30 WIB
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono (kiri) bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah) dan Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Suhartono (kanan) saat meresmikan Rumah Sakit Darurat COVID-19 Karang Pucung di Pangkalan Korps Marinir (Lanmar) Surabaya, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (20/8/2021). Rumah sakit darurat yang diperuntukkan pasien COVID-19 bergejala ringan tersebut memiliki daya tampung 800 tempat tidur pasien. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/rwa.
Ilustrasi. (Foto: Antara Foto/Didik Suhartono)
Jogja -

Tingkat kerisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) Corona atau COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meningkat. Berdasarkan data dari Pemda DIY, BOR kritikal pada Kamis (10/2) 12,77 persen, naik menjadi 16,31 persen hari ini dan nonkritikal 17,5 persen naik menjadi 22,15 persen.

"BOR yang menempati mereka yang masih Delta. BOR naik tapi masih memungkinkan. Sudah kita minta persiapan (kalau terjadi kenaikan). Nututinya (nambahnya) biar tidak naik level, dari layanan reguler," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, saat diwawancarai wartawan di Kompleks Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Jumat (11/2/2022).

Ia menambahkan, untuk kasus positif COVID-19 varian Omicron, mayoritas menjalani isolasi mandiri (isoman). Karena, untuk yang Omicron ini tidak mengalami gejala atau pasien positif dalam keadaan sehat.

"Isoman itu rumahnya memenuhi persyaratan, perlu dijemput atau berangkat sendiri ke isoter, karena kalau tidak memenuhi syarat, bisa menambah kasus," katanya.

Ia menambahkan, kasus positif Corona di Jogja berbeda dengan daerah lain. Sebab, temuan kasus positif Corona di DIY mayoritas adalah pelaku perjalanan. Saat hasilnya positif Omicron keluar, mereka ini telah kembali ke daerah asalnya.

"Kasus Jogja ini ada hal yang khusus, hampir semua yang Omicron ini orang yang melakukan perjalanan ke Jogja. Kemudian sudah kembali ke sana. Ketahuannya sudah dua minggu kembali ke sana. Lha gimana, mereka pulang pakai mobil sendiri," sesalnya.

Ia mengungkapkan, saat ini Pemda DIY bersama Pemkab-Pemkot se DIY bersepakat untuk melakukan swab test sample. Kemudian, akan dilakukan screening untuk mengurangi orang DIY tidak keluar wilayah terlebih dahulu.

"Saya kira waktu dekat yang bisa dilakukan teman-teman melakukan sample. Kemarin hasil rapat kita, melakukan beberapa screening tindakan untuk mengurangi orang yang ada di DIY tidak usah keluar dulu. Tempat-tempat wisata dijagai betul sesuai ketentuan PPKM Level 3," jelasnya.




(dil/sip)


Hide Ads