Pemerintah Kabupaten Demak meraih dua penghargaan sekaligus mencatatkan sajian makanan terbanyak dalam tradisi Grebeg Besar di Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI). Dua rekor tersebut yaitu pemrakarsa dan penyelenggara tradisi ancakan dengan sajian terbanyak dan arak-arakan gunungan terbanyak.
Representasi MURI, Sri Widayati mengatakan tradisi ancakan dengan sajian terbanyak tercatat sebagai rekor MURI nomor 11684. Sementara arak-arakan gunungan terbanyak tercatat sebagai rekor MURI nomor 11685.
"Saya bacakan, piagam penghargaan Museum rekor-Dunia Indonesia No. 11684/R.MURI/VI/2024. Dianugerahkan kepada Pemerintah Kabupaten Demak atas rekor Pemrakarsa dan Penyelenggara Tradisi Ancakan dengan Sajian Terbanyak. Jakarta, 17 Juni 2024, tertanda tangan Ketua Umum Museum Rekor Dunia-Indonesia, Jaya Suprana," kata Sri Widayati saat memberikan piagam kepada Bupati Demak Eisti'anah di Gerbang Makam Sunan Kalijaga, Senin (17/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, tradisi ancakan merupakan merawat warisan peninggalan Sunan Kalijaga berupa berbuka bersama dengan masyarakat saat puasa arafah. Tradisi tersebut hingga kini masih terus ada tanpa merubah format menu dan cara penyajian.
"Kemudian, piagam penghargaan Museum Rekor Dunia-Indonesia No. 11685/R.MURI/VI/2024. Dianugerahkan kepada Pemerintah Kabupaten Demak atas rekor pemrakarsa dan penyelenggara arak-arakan gunungan terbanyak. Jakarta, 17 Juni 2024, tertanda tangan Ketua Umum Museum Rekor Dunia-Indonesia, Jaya Suprana," sambung Sri.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Demak Eisti'anah, mengatakan perolehan penghargaan dari MURI tersebut merupakan tahun ketiga secara berturut dalam event tahunan nasional Grebeg Besar Demak. Yaitu iring-iringan delman terbanyak, jamu coro dan sego padhetan terbanyak, dan kali ini tradisi ancakan dan gunungan dalam tumpeng songo dengan sajian terbanyak.
"Tentunya kami dari Pemerintah Kabupaten Demak merasa bahagia pada kesempatan kali ini bisa meraih rekor MURI kembali di tahun ini ke-tiga. Di tahun pertama yaitu bendi terpanjang, yang kedua yaitu jamu coro dan sego padhetan, yang ketiga ini yaitu nasi ancakan terbanyak 521 dan 90 gunungan hasil bumi," kata Eisti.
Ia menyebut perolehan penghargaan MURI kali ini merupakan hasil kolaborasi dengan Kemenag Demak dan Kasepuhan Kadilangu, yakni untuk memajukan Kabupaten Demak.
"Ini suatu motivasi kita dan suatu sinergi dan kerjasama yang baik antara Pemerintah Kabupaten Demak dengan Kasepuhan Kadilangu, dan Kementerian Agama Kabupaten Demak. Tentu niatnya yang sama untuk memajukan Kabupaten Demak untuk semuanya lebih baik lagi, dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat Kabupaten Demak," terangnya.
Penyerahan penghargaan tersebut setelah acara inti Grebeg Besar yaitu penjamasan pusaka peninggalan Sunan Kali Jaga berupa Kotang Ontokusumo dan Kiai Cerubuk. Sebelumnya Bupati dan Forkopimda, beserta jajaran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengendarai delman dari Pendopo Pemkab Demak menuju Makam Sunan Kalijaga.
Rombongan bupati yang berperan sebagai pemimpin kerajaan zaman dahulu itu dikawal oleh iring-iringan prajurit patangpuluhan yang berjarak sekitar dua kilometer. Masyarakat mengerumuni jalanan protokoler menyaksikan iring-iringan tersebut melintas.
(cln/cln)