Dua catatan Rekor MURI dari Museum Rekor Indonesia tercipta di Kota Kediri dalam sehari karena kehadiran puluhan guru besar atau professor.
Rekor pertama berasal dari bidang Kesehatan, yaitu Rekor MURI untuk 'Pemeriksaan Gigi Terhadap Profesor Terbanyak'. Kegiatan ini menggunakan 110 dental unit modern untuk pemeriksaan kepada 55 professor secara serentak yang dilaksanakan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Bhakti Wiyata (RSGM Bhakta).
"Pemeriksaan gigi kita sudah pernah ada, tapi biasanya pada siswa sekolah. Kalau yang guru besar baru ini. Dan 55 itu bukan angka yang sedikit. Guru besar di Indonesia banyak tapi untuk dikumpulkan dalam satu kegiatan, satu lokasi, satu waktu itu perlu effort," ujar Kepala MURI Semarang Ari Andriani, Sabtu, (30/11/2024).
![]() |
Pencatatan rekor ini melibatkan puluhan tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter gigi umum dan dokter gigi spesialis dari Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) IIK Bhakti Wiyata. "Untuk pemeriksaan gigi, setelah kami verifikasi tadi, bisa tercatat di MURI," imbuhnya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, Rekor kedua diberikan kepada sebuah band unik bernama D'Professor. Band ini tampil dalam satu panggung yang menggabungkan aspek seni dan ilmu pengetahuan.
D'Professor merupakan band yang semua personelnya adalah guru besar atau dikenal dengan profesor di berbagai bidang. D'Professor yang tampil dalam format paduan suara membawakan sejumlah cipataan para profesor sendiri, berjudul Ayah Bunda, S'lalu Ada, dan Optimis.
Penampilan tersebut melibatkan 55 profesor dan tercatat dalam rekor MURI sebagai "Paduan Suara oleh Profesor Terbanyak di Indonesia."
Rektor IIK Bhakta, Muhamad Zainuddin, mengaku haru sekaligus bangga atas pencapaian ini.
"Ini merupakan suatu kebanggaan, karena mengumpulkan profesor sebegitu banyaknya bukan sesuatu yang mudah. Pasti karena kesibukannya dan lain-lain, kebetulan semua kangen dengan Kediri," kata Zainuddin kepada detikjatim.
![]() |
Zainuddin menyampaikan, seluruh profesor yang hadir dalam pencatatan rekor muri ini berasal dari seluruh perguruan tinggi di Jawa Timur. Beberapa profesor yang hadir tersebut juga berasal dari Yayasan IIK Bhakti Wiyata.
Menurut dia, dua rekor muri ini menjadi bukti komitmen IIK Bhakti Wiyata dalam menciptakan inovasi pendidikan dan pengabdian masyarakat yang berdampak nyata.
"Kampus kesehatan yang memiliki 22 program studi ini tidak hanya menorehkan sejarah, namun juga menetapkan standar baru dalam kolaborasi lintas bidang pendidikan," jelasnya.
(ihc/iwd)