Kasus pencurian di rumah jaksa KPK berinisial FAN di Wirobrajan, Jogja, masih diselidiki polisi. Pencuri belum tertangkap. Sementara itu laptop yang digondol maling itu berisi berkas kasus suap eks Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti.
Berikut update terkini kasus tersebut, dirangkum dari pemberitaan detikJateng.
Maling Gondol Laptop-DCR CCTV
Polisi mengungkapkan fakta baru kasus pembobolan rumah jaksa KPK berinisial FAN di Wirobrajan, Jogja. Selain laptop dan berkas, beberapa barang lain juga digondol maling.
"Ada beberapa barang yang diambil. Ada laptop, hard disk eksternal, dan DVR CCTV," kata Kapolresta Jogja Kombes Idham Mahdi saat jumpa pers di kantor Polresta Jogja, Selasa (27/12/2022).
Idham mengatakan maling yang masuk ke rumah jaksa KPK itu melakukan beberapa perusakan, seperti merusak pintu gerbang dan pintu rumah.
Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Jogja, AKP Archye Nevada menyampaikan DVR CCTV yang diambil pelaku ialah CCTV yang ada di rumah korban. Untuk itu pihaknya hanya memeriksa CCTV yang ada di sekitar rumah korban.
"Ya kami masih mendalami terkait CCTV yang ada di sekitar TKP," ujarnya kepada wartawan setelah jumpa pers.
Selain memeriksa CCTV, Archye menambahkan pihaknya juga telah memeriksa beberapa saksi.
"Kurang lebih saksi yang pada saat itu datang pertama kali ke rumah korban, kemudian saksi tetangga-tetangga korban maupun saksi korban itu sendiri," ungkapnya.
Pada saat kejadian, Archye mengatakan korban bersama keluarganya sedang makan di sebuah tempat makan sebelum bertolak ke Wonogiri, Jawa Tengah, untuk pulang kampung.
"Korban itu rencananya mau pulang kampung ke daerah Wonogiri, terus mampir makan soto Kadipiro dulu baru ke Wonogiri. Belum sampai Wonogiri, dikabari, (jadi) belum sampai Wonogiri," terang dia.
"Rencana pulang ke Wonogiri hanya sehari, habis itu pulang ke Jogja lagi untuk menyelesaikan pekerjaannya," pungkas Archye.
Laptop Korban Dilengkapi Sistem Keamanan
Rumah jaksa KPK berinisial FAN di Wirobrajan, Jogja, dibobol maling. Menurut Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri, laptop itu dilengkapi sistem keamanan yang dibuat KPK sehingga data dari laptop itu tak akan mudah dibuka.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
(rih/rih)