Sedari kecil, anak-anak di wilayah Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap, sudah terbiasa menggunakan bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-hari. Meski masih berada di wilayah Jawa Tengah, uniknya percakapan Sunda lebih kerap terdengar ketimbang logat ngapak yang lekat dengan wilayah Cilacap pada umumnya.
Rupanya, hal ini turut berpengaruh pada kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sebab, banyak guru Sekolah Dasar (SD) yang berasal dari luar wilayah tersebut.
Seperti yang dialami Tusmiyanto, mantan guru yang saat ini menjabat sebagai Pengawas Koordinator Wilayah Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Dayeuhluhur, mengaku kesulitan beradaptasi dengan gaya bahasa penduduk setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk mengajar, guru kan harus cari referensi. Itu kami dahulu sempat sampai ke Bandung untuk mencari referensi buku-bukunya," kata Tusmiyanto kepada detikJateng, Jumat (7/7/2023).
Sebab, menurutnya bahasa Sunda yang digunakan warga Dayeuhluhur berbeda dengan Sunda Jawa Barat. Ada keunikan tersendiri yang membuat berbeda.
"Memang bahasa Sunda di sini kan berbeda dengan bahasa Tasik atau Ciamis. Tidak seperti Tasik sekali bahasa sundanya ada keunikan tersendiri. Kalau di Jawa mungkin bahasa Jawa ngapak, nah di sana sundanya Sunda ngapak," terangnya.
Dia yang sudah menetap selama 38 tahun juga mengatakan anak-anak di Dayeuhluhur tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa ngapak. Di sana mereka terdidik berbahasa Sunda oleh orang tuanya.
"Anak sini nggak mudeng sama sekali kalau diajak ngobrol bahasa ngapak. Yang tahu bahasa ngapak ya orang yang sekolah di luar Dayeuhluhur," terangnya.
Pada saat awal penugasannya menjadi guru pada tahun 1985 di Dayeuhluhur, saat itu mata pelajaran muatan lokal (mulok) masih bahasa Jawa. Sebab ada aturan dari pemerintah provinsi.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu pada 10 tahun silam, mulok di seluruh SD dan SMP Kecamatan Dayeuhluhur mengajarkan budaya Sunda.
"Muloknya kan (bahasa) Jawa. Nah setelah pemerintah provinsi memberi regulasi sekolah bisa menambah mulok untuk kearifan lokal. Nah akhirnya karena di sini Sunda, maka kita masukkan itu," jelasnya.
Simak lebih lengkap di halaman berikutnya....
Simak Video "Video Bahasa Jawa-Sunda Jadi Bahasa Daerah yang Aman dari Kepunahan"
[Gambas:Video 20detik]