Masih Wilayah Ngapak, SD dan SMP di Cilacap Ini Ajarkan Bahasa Sunda

Masih Wilayah Ngapak, SD dan SMP di Cilacap Ini Ajarkan Bahasa Sunda

Anang Firmansyah - detikJateng
Minggu, 09 Jul 2023 12:32 WIB
Kegiatan belajar mengajar di SD N Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap. Foto diunggah Minggu (9/7/2023).
Kegiatan belajar mengajar di SD N Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap. Foto: dok. Korwilcam Dayeuhluhur
Cilacap - Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dikenal dengan gaya bahasanya yang masih lekat dengan logat ngapak. Namun siapa sangka, mayoritas penduduk di Kecamatan Dayeuhluhur menggunakan bahasa sunda dalam kehidupan sehari-hari.

Ada beberapa penyebab masyarakat lebih menggunakan bahasa Sunda ketimbang ngapak. Salah satunya wilayahnya yang berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Barat. Bahkan dari Cilacap kota, jaraknya nyaris 100 km dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam.

Hal inilah kemudian yang membuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Cilacap memberikan kebijakan agar seluruh Sekolah Dasar (SD) atau setara dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) boleh memberikan mata pelajaran muatan lokal (mulok) bahasa Sunda.

Kepala Dindikbud Cilacap, Sadmoko Danardono, menjelaskan upaya tersebut sebagai cara untuk memperkuat karakter anak dalam melestarikan budaya. Secara langsung karakter anak akan terbangun. Sehingga tidak melupakan leluhur bangsa.

"Cilacap khususnya wilayah barat cenderung dengan budaya sunda. Meskipun katakanlah 2/3 dari wilayah Cilacap ngapak, ngapak ini pun juga terus kita pelihara termasuk sunda," kata Sadmoko kepada detikJateng, Jumat (7/7/2023).

Khusus wilayah Dayeuhluhur karena disana mayoritas 90 persen berbahasa sunda, maka budaya sundalah yang harus di kembangkan oleh sekolah-sekolah yang ada di wilayah Dayeuhluhur atau kecamatan yang ada di sekitarnya termasuk sebagian kecil Wanareja.

"Agar budaya yang ada di Cilacap ini yang kaya, bisa kita jaga dan lestarikan sekaligus anak-anak semakin cinta dengan budaya kita. Nah kita harus bisa mengakomodir dan melestarikan seluruh budaya yang ada di Cilacap," sambungnya.

Oleh sebabnya pemerintah kabupaten merasa harus turut andil dalam pelestarian tersebut. Terlebih wilayah Kecamatan Dayeuhluhur sudah menggunakan bahasa Sunda sejak zaman dahulu.

"Makanya khusus sunda, kita kembangkan seni dan budaya. Kita dalam mulok tidak sama, mungkin yang daerah Cilacap Timur diajarkan lengger. Yang Sunda muloknya bisa wayang golek, terus tari Sunda jaipongan dll. Kita bersyukur kaya akan budaya," terangnya.

Sadmoko mencatat ada 1.133 SD atau setara di seluruh Kabupaten Cilacap. Dari jumlah tersebut untuk keseluruhan di Kecamatan Dayeuhluhur dan sebagian kecil Kecamatan Wanareja memberikan mulok bahasa Sunda.

"Sejak tahun 2022 itu kita kembangkan muatan lokal. Jumlah SD di Cilacap ada 1.133. Baik negeri maupun swasta ini kita imbau untuk bisa kembangkan seni dan budaya. Di Dayeuhluhur ada 37 SD kalau SMP N ada 2 dan swasta 4 yang mengajarkan mulok sunda," jelasnya.


(sip/sip)


Hide Ads