Melihat Galeri Kaligrafi Al-Quds, Koleksi Baru Museum Jenang Kudus

Melihat Galeri Kaligrafi Al-Quds, Koleksi Baru Museum Jenang Kudus

Dian Utoro Aji - detikJateng
Sabtu, 22 Okt 2022 17:11 WIB
Museum Jenang dan Gusjigang Kudus miliki galeri kaligrafi karya kelas dunia, Sabtu (22/10/2022).
Museum Jenang dan Gusjigang Kudus miliki galeri kaligrafi karya kelas dunia, Sabtu (22/10/2022). (Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng)
Kudus -

Museum Jenang dan Gusjigang di Kabupaten Kudus memiliki spot baru yang diberi nama Galeri Kaligrafi Indonesia Al-Quds. Galeri ini berisi karya kaligrafi mendunia yang digarap oleh para seniman asli Kota Kudus.

Galeri Kaligrafi Indonesia Al-Quds merupakan venue atau spot baru di museum yang dimiliki pengusaha jenang asal Kudus. Spot baru ini menampilkan 35 karya kaligrafi yang modern, mulai dari kaligrafi tiga dimensi hingga tokoh ulama yang tengah viral, Gus Baha.

Galeri Kaligrafi Indonesia Al-Quds dilaunching langsung oleh Wakil Gubenur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen dan Bupati Kudus HM Hartopo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama Mubarokfood Cipta Delicia, Muhammad Hilmy mengatakan awal membuat galeri kaligrafi Indonesia Al-Quds untuk memberikan ruang bagi seniman kaligrafi di Kudus. Menurut Hilmy potensi seniman kaligrafi di Kudus ini sudah mencapai tingkat dunia.

"Ini memang gagasan dari bagaimana ruang atau wisata Gusjigang itu memberikan kemaslahatan kaidah bagi masyarakat luas, inilah di Kota Kudus. Kota Kudus lahir banyak potensi santri khususnya di bidang kaligrafi," kata Hilmy kepada wartawan selepas acara di lokasi, Sabtu (22/10/2022).

ADVERTISEMENT

"Ternyata banyak potensi yang belum digali, kita pengen ekspos yang lebih luas," Hilmy mengimbuhkan.

Dia menjelaskan galeri kaligrafi tersebut digarap oleh enam seniman asal Kudus. Menurutnya karya para seniman tersebut pun sudah pada tingkat nasional. Salah satu daya tarik galeri tersebut ada kaligrafi tiga dimensi.

"Ini yang kami siapkan ada enam seniman kaligrafi yang sudah bertingkat nasional dan internasional. Jadi ada enam seniman kaligrafi. Ada sebanyak 35 koleksi kaligrafi yang ditampilkan," ucap dia.

"Museum Jenang sebagai kasanah kearifan lokal Kudus. Kami kombinasikan dengan semangat kearifan lokal dengan memberikan tambahan spot dengan kearifan lokal wisata edukasi Gusjigang," sambung dia.

Salah satu seniman kaligrafi, Muhammad Assiry mengatakan ada lima karya kaligrafinya yang ditampilkan. Mulai dari musab akbar hingga kaligrafi tiga dimensi. Menurutnya kaligrafi tiga dimensi diklaim baru pertama yang ada di Kudus.

"Kami tampilkan ada lima karya. Pertama ada musab akbar yang disinyalir sebagai musab terbesar di dunia. Kemudian ada kaligrafi tiga dimensi yang pertama di Indonesia," jelas Assiry kepada wartawan di lokasi.

Museum Jenang dan Gusjigang Kudus miliki galeri kaligrafi karya kelas dunia, Sabtu (22/10/2022).Museum Jenang dan Gusjigang Kudus miliki galeri kaligrafi karya kelas dunia, Sabtu (22/10/2022). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Selengkapnya di halaman berikutnya...

Menurutnya setiap kaligrafi ada konsep. Misalnya kaligrafi tiga dimensi yang berjudul Al Itihad. Kata dia kaligrafi tersebut memiliki konsep tentang persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu juga konsep tentang cinta kepada Rasulullah dan tanah air.

"Dengan konsep dan judul Al Itihad atau persatuan dan kesatuan bangsa. Ini sangat penting sekali meskipun berbeda, ras beda,apapun beda tetap sama. Ini menjadi hal luar biasa dan bertepatan dengan hari Santri," terang dia.

"Kemudian ada tiga karya lagi yang saya tampilkan Kaligrafi Gus Baha, kemudian berkaitan dengan cinta kepada tanah air dan cinta kepada Rasulullah karena pas tepat dengan Maulid Nabi," Assiry melanjutkan.

Ditemui di kesempatan yang sama, Wakil Gubenur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen memberikan apresiasi dengan adanya galeri kaligrafi di Museum Jenang dan Gusjigang Kudus. Apalagi Kudus dikenal dengan sebutan Gusjigang yang berarti baik, pintar mengaji dan pantai berdagang.

"Melihat Museum Jenang dimulai perdagangan ada pembeli, tidak hanya keluarga besar tapi juga untuk masyarakat sekitar. Sejarah tentang jenang, tidak dibikin sendiri dan melibatkan masyarakat sekitar," tambah Taj Yasin.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Embun Es di Jawa, Fenomena Langka di Dataran Tinggi Dieng"
[Gambas:Video 20detik]
(aku/aku)


Hide Ads