Salah satu warisan kebudayaan di Indonesia adalah aksara Jawa. Meski sudah sangat jarang digunakan, aksara Jawa masih tetap dipelajari di sekolah-sekolah yang berada di Jawa, khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Padahal, sekitar seabad silam, aksara Jawa masih sangat sering digunakan. Bahkan banyak buku maupun surat kabar yang saat itu masih menggunakan bahasa sekaligus aksara Jawa. Namun lambat laun penggunaan aksara Jawa tergeser oleh huruf latin.
Aksara Jawa juga dikenal juga dengan sebutan aksara Hanacaraka. Hal itu berdasarkan lima huruf di barisan paling atas dalam aksara jawa yang terdiri dari ha, na, ca, ra, dan ka.
Sejarah Aksara Jawa
Dalam artikel berjudul Pembelajaran Penulisan Aksara Jawa Anak Kelas III Sekolah Dasar (Jurnal Aksara Vol 27 No 1 Tahun 2015), Sutarsih menulis aksara Jawa berasal dari aksara Brahmi yang berasal dari Hindustan.
Adapun di negeri Hindustan sendiri pada saat itu terdapat bermacam-macam aksara yang digunakan, salah satunya aksara Pallawa yang berasal dari India bagian selatan.
Di Nusantara sendiri ada beberapa bukti bahwa aksara Pallawa memang pernah digunakan oleh nenek moyang kita. Salah satunya adalah Prasasti Yupi yang berada di Kalimantan Timur.
Dalam jurnal tersebut Sutarsih juga menyebut bahwa aksara Pallawa menjadi induk dari semua aksara yang ada di Nusantara. Beberapa turunannya adalah aksara Rencong, Surat Batak, aksara Makassar, aksara Baybayin, termasuk juga aksara Jawa.
Cara memulai belajar menulis aksara Jawa di halaman berikutnya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belajar Aksara Jawa
Karena sudah tidak banyak digunakan, belajar membaca dan menulis dengan aksara Jawa membutuhkan perhatian yang khusus. Bahkan setelah seseorang sudah menguasainya, perlu untuk tetap mengulangi belajarnya agar tidak terlupa kembali.
Salah satu hal yang paling mendasar dalam belajar membaca dan menulis dengan aksara Jawa adalah:
1. Mengenal Bentuk Aksara Jawa
Pada dasarnya aksara Jawa terdiri dari 20 huruf. Masing-masing memiliki bentuk yang berbeda meski beberapa diantaranya terlihat mirip.
Jenis huruf Jawa tersebut meliputi:
Ha Na Ca Ra Ka
Da Ta Sa Wa La
Pa Da Ja Ya Nya
Ma Ga Ba Tha Nga
Semua huruf dalam aksara Jawa tersebut merupakan huruf konsonan. Pada dasarnya semuanya menggunakan vokal /a/ kecuali jika sudah menggunakan sandhangan tertentu.
2. Membuat Kata Sederhana
Setelah mampu mengenali bentuk huruf Jawa dan cara penulisannya, kamu bisa mulai berlatih untuk merangkai kata sederhana menggunakan aksara Jawa.
Beberapa kata sederhana yang bisa digunakan untuk berlatih seperti saya, kata, sanga, nyawa dan beberapa kata lain yang memiliki vokal /a/.
3. Mulai Berlatih Sandhangan
![]() |
Setelah berhasil membuat beberapa kata sederhana, kamu bisa mulai berlatih membuat kata dengan vokal yang lain menggunakan /i/, /u/, /e/ maupun /o/.
Sandhangan tersebut menggunakan wulu, pepet, taling, taling tarung dan beberapa jenis sandhangan lainnya.
Dengan menggunakan sandhangan tersebut kamu bisa berlatih dan mencoba membuat kata gawe, kali, mati, bolu dan beberapa kata lainnya.
4. Belajar Menulis yang Lebih Kompleks
Setelah sudah berhasil mengenal dan menggunakan aksara Jawa dan sandhangan-nya, kamu bisa mulai belajar menulis beberapa kata yang lebih kompleks. Selain untuk mengubah huruf vokal, ada beberapa bentuk sandhangan lain yang memiliki beberapa fungsi yang berbeda.
Selain itu, kamu juga bisa mulai belajar mengenal pasangan yang merupakan bentuk khusus atau simbol yang berfungsi untuk mematikan atau menghilangkan huruf vokal dari aksara dasar.
Beberapa kata yang bisa dicoba diantaranya adalah kraton, kupluk, slawi dan beberapa kata lainnya.