Yuk! Kenalan dengan Raja-raja Lelembut di Jawa, Bali dan Madura

Yuk! Kenalan dengan Raja-raja Lelembut di Jawa, Bali dan Madura

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 25 Feb 2022 18:30 WIB
Ilustrasi Malam, Ilustrasi Bintang
Ilustrasi. (Foto: Photo by Greg Rakozy on Unsplash)
Solo -

Banyak khasanah budaya kita yang menarik untuk diulik. Kali ini kita mengulik tentang dokumentasi literasi yang mencatat tentang makhluk halus yang tinggal di Jawa, Bali hingga Madura, terutama para tokoh dan pemimpin makhluk halus di daerah setempat.

Informasi ini terdapat di 'Serat Kidungan' yang ditulis oleh Ki Ronggosutrasno yang diterbitkan oleh penerbit Tan Gun Swi, Kediri, tahun 1929. Karya tersebut memetik dan menyalin dari babon asli milik GKR Pembayun di Keraton Surakarta. Dijelaskan pula dalam buku tersebut bahwa informasi-informasi dibuat pada pemerintahan Susuhunan Pakubuwono V di Keraton Surakarta.

Tidak ada maksud dalam tulisan ini untuk mengarahkan pembaca agar mempercayai kekuatan gaib dari para dhedhemit tersebut. Tulisan ini adalah upaya untuk mengenalkan karya-karya literasi klasik yang menjadi kekayaan budaya bangsa.

Tulisan Ki Rongosutrasno berbentuk tembang-tembang macapat dalam bahasa Jawa baru, setebal 30 halaman. Buku itu terdiri dalam 7 pupuh (bagian) yang terbagi dalam 151 pada (bait tembang).

Uraian tentang nama-nama tokoh dhemit di Pulau Jawa berada di pupuh kedua yakni Sinom dalam 23 bait tembang.

Di bait pertama ditulis: apuranen sun angetang, lelembut ing nusa Jawi, kang rumeksa ing nagara, para ratuning dhedhemit, ....
(Mohon perkenan saya membilang/menyebut, lelembut di Pulau Jawa, yang menjaga praja (Mataram), para raja makhluk halus, ...)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya disebut nama-nama para raja lelembut dan daerah-daerah yang ditinggali. Untuk selanjutnya detikJateng akan langsung menyebut nama-nama dan daerahnya secara terjemahan bebas dari buku klasik tersebut.

Dhemit Durganeluh tinggal di Maospait (Bali), Sang Baureksa raja dhemit di Banyuwangi, Sang Balabatu menjaga Blambangan, Buta Locaya di Kediri, dan Prabu Yeksa di Giripura.

ADVERTISEMENT

Dhemit Sidakare menempati Pacitan, Klenthingmungil di Keduwang, Endrayeksa di Magetan, Tunjungpuri di Jenggala, Prangmuka di Surabanggi (Surabaya), Si Abur-abur di Panggung, Sapujagad ing Jipang, Sang Kalasekti di Madiun, Si Koreg di Ponorogo.

Singabarong menempati Jagaraga, Trenggilingwesi di Majenang, Macan guguh ing Grobogan, Kala Johar di Singasari, Barukuping di Srengat, Kala Kathung di Blitar, Buta Krodha di Rawa, Si Sekargambir di Kalangbret, Carub Awor di Lamongan.

Gurnita di Puspalaya, Si Lengkur ing Tilamputih, Si Lancuk di Blora, Kala Durgi di Gambiran, Ni Jenggi di Kedhunggede, Si Klewer di Batang, Kala Prahara di Lasem, Dhandhangmurti di Sedayu, Widalangkah ing Candi.

Baratkatiga di Semarang, Gunturgeni di Pekalongan, Ki Sembungyuda Pemalang, Suwarda ing Sukawati, Nyai Ragil di Tandes, Jayalelana ing Suruh, Buta Trenggiling di Tanggal, Guntinggeni di Kendal, Gutuk Api menjaga Kaliwungu.

Ki Samaita di Magelang, Dhadhungawuk di Brebes, Buta Salewah di Pajang, Manda-manda di Matawis/Mataram (Jogja), Palered di Rajegwesi, Nyai Panggung di Kotagede, Pragota di Kartasura, Setan Kaberi di Cirebon, Jurutaman di Tegal Layang.

Genawati ing Siluman, Kemandang di Waringinputih, Si Kareteg di Pajajaran, Sapuregel di Betawi (Jakarta), Warusuli di Waringin. Kalekah Ngawang-awang di Gunung Agung, Parlapa di Gunung Merapi, Ni Taluki di Tunjungbang.

Setan Kareteg di Sendang, Pamasuhan di Sapuangin. Kresnapada di Rangkudan, Pandhansari di Trisig, Malangkarsa di hutan Peti, Ni Sandhungan di Sawahan, Dudukwarih di Pelabuhan, Buta Tukang di Pelayangan.

Rara Amis di Tawang, Kalasekti di Gunung Tidar, Maduretna di Gunung Sindoro, Jelela di Gunung Sumbing, Sidamurti di Gunung Ungaran, Terapa di Gunung Merbabu, Lirbangsan di Gunung Kombang Brebes), Prabu Jaka di Gunung Kelir (Wonogiri), Ajidipa di Gunung Kendeng.

Buta Kala menempati Pesisir, Kalasekti di Cilacap, Kalanadhah di Banyumas, Si Renthil di Segaluh, Ki Wesasi di Banjaran, Si Korok di Loano, Geniyara di Gunung Duk, Mbok Bereng di Parangtaritis, Drembamoha di Purbalingga.

Si Kreta di Karangbolon, Andongsari di Kedhungwinong, Karungkala di Jenu, Banjaransari di Pengging, Candralatu di Bagelen, Kethekputih di Gunung Kendalisada, Buta Glemboh ing Pantai Ayah.

Rara Dhenok di Demak, Bathithit di Tuban, Juwalpayal di Talsinga, Kuyang di Tremas, Ni Daruni di Trenggalek, Si Kuncung di Cemorosewu, Kaladhadhung di Bentongan, Asmara di Taji, Bagus Anom di Kudus.

Si Manglarmunga di Magiri, Ki Puspakati di Gading, Cucukdhandhang di Kartika, Kulawarga di Tasikwedi, Sanggabuwana di Kaliopak, Pak Kecek di Pejarakan, Cingcinggoling di Kalibening, Karawelang di Sedahrama.

Ki Daruna Ni Daruni di Waru Landeyan, Bagus Karang di hutan Roban, Udanriris di Pasujayan, Widanangga di Dlepih, Si Gadhung di Kedunggrunggung, Citranaya di Kabareyan, Genapura di Majaraga.

Logenjang di Juwana, Bajubali di Rembang, Si Londir di Wirasaba, Buta Garigis d Madura, Jaran Panolih di Matesih, Si Gober di Pecangakan, Danapi di Jatisari, Abar-abir di Jatimalang.

Arya Tiron di Lodaya, Sarpabangsa di Rawapening, Perangtandang di kesanga, Ondar-andir di Kuwu, Si Jalilung di Tlagapasir, Kalangadhang di Tuntang, Kala Bancuring di lembah Gunung Prau.

Rara Dungik di Randulawang, Retnapangasih di Sendang, Buta Kepala di Prambanan. Mbok Sampur di Gunung Wilis, Raden Galanggangjati di Gunung Gajahmungkur, Si Gendruk di Talpegat. Raden Panji di Ngembel, Raden Kusumayuda di Pagerwaja.

Si Penthul di Kacangan, Dodolkawit di Pecabakan, Tambaksuli di Ngremo, Yudapeksa di Delanggu, Si Klunthung di Jepara, Gambiranom di Pati, Si Kecubung di Kadilangu. Rara Duleg di Mancingan, Rajaputri di Guwalangse, Raden Arya Jayengwesthi di Parangwedang.




(mbr/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads