Petani Kubis Merugi di Magelang: Sekilo Cuma Rp 300, Pilih Disedekahkan

Petani Kubis Merugi di Magelang: Sekilo Cuma Rp 300, Pilih Disedekahkan

Eko Susanto - detikJateng
Sabtu, 28 Sep 2024 15:51 WIB
Seorang petani di Kaponan, Kecamatan Pakis membersihkan kubis untuk disedekahkan kepada orang yang mau, Sabtu (28/9/2024).
Seorang petani di Kaponan, Kecamatan Pakis membersihkan kubis untuk disedekahkan kepada orang yang mau, Sabtu (28/9/2024). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Harga sayuran jenis kubis di Pakis, Kabupaten Magelang anjlok. Saat mahal bisa mencapai Rp 9 ribu per kilo dan kini per kilo hanya Rp 300.

"(Harga) Kubis itu dari petani Rp 300 per kilo. Tadi panen dapat 1,2 ton," kata Agung Septian (34), petani sayuran saat ditemui di Dusun Kenanggan, Desa Kaponan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Sabtu (28/9/20224).

Harga per kilo Rp 300 tersebut jika dihitung-hitung masih rugi. Dirasa harga tersebut impas dengan biaya angkut dari lokasi panen sampai jalan raya per kilo biasanya Rp 300.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dihitung-hitung rugi, daripada buang rezeki (hasil panen). Biaya nglangsir atau membawa dari lokasi panen sampai jalan raya Rp 300 per kilonya. Sedangkan harga kubis cuman Rp 300 ya pas, untuk nglangsir," sambung Agung.

Luas lahan yang ditanami kubis sekitar 1.200 meter persegi. Kemudian, kubis yang laku ini berkisar berat 1 kg sampai 2 kg.

ADVERTISEMENT

"Kalau yang kecil (ukuran kubis) malah laku, yang nggak besar nggak laku. Berat 3 kg ke atas sudah nggak (laku), pembeli banyak yang nggak mau," tuturnya.

Harga sayuran mulai dirasakan turun, kata Agung, setelah Lebaran lalu. Menurutnya, lambat laun harga sayuran mengalami penurunan.

Seorang petani di Kaponan, Kecamatan Pakis membersihkan kubis untuk disedekahkan kepada orang yang mau, Sabtu (28/9/2024).Seorang petani di Kaponan, Kecamatan Pakis membersihkan kubis untuk disedekahkan kepada orang yang mau, Sabtu (28/9/2024). Foto: Eko Susanto/detikJateng

"(Harga kubis Rp 300) Ini paling jelek sekitar 1 tahun. Kalau harga tertinggi di sini Rp 9 ribu," ujarnya.

Agung menyebut harga sayuran yang masih tinggi brokoli. Pihaknya saat panen brokoli per kilo harganya Rp 17 ribu.

"Yang harga tinggi brokoli, kemarin panen sampai Rp 17 ribu, dapat 2 kuintal," tuturnya.

"(Penyebab kubis anjlok) Kemarin kemarau itu tanam yang paling gampang kubis. Jadinya sekarang stok kubis itu banyak. Kalau kubis panen raya, ya harganya pasti turun," kata dia.

Hal berbeda dilakukan petani lainnya pasangan suami istri, Slamet Sudarsono (69), dan Warti (64). Menurutnya, semula kubis mau dibeli pembeli dari Magetan per kilonya Rp 700.

"Rembugan (mau beli) dengan anak saya Rp 700 per kilo. Terus saya panen sekitar hari Selasa (17/9), tapi nggak jadi dibeli. Daripada mubazir, saya bawa (dekat jalan) disedekahkan siapa yang mau," kata Slamet saat ditemui di daerah Kaponan.

Warti menyebut jika tidak jadi dibeli karena belum menjadi rezekinya. Untuk itu, suaminya yang mengambil kubis dari lokasi panen untuk dibawa menuju dekat jalan raya. Kemudian, kubis dibersihkan dipersilakan bagi siapa pun yang membutuhkan untuk mengambilnya.

"Dikasihkan orang, siapa yang mau ambil," tuturnya.

Slamet menambahkan saat memetik tersebut dilakukan oleh 4 orang dan biaya setengah hari Rp 50 ribu per orang. Pihaknya mengatakan petani bisa meraup keuntungan jika harga kubis berkisar Rp 3 ribu sampai Rp 4 ribu.

"Ya kalau segitu untung, lumayan. Dengan sedekah (nanti dapat ganti)," tuturnya.




(apu/ams)


Hide Ads