Pilu Petani Wortel di Batur Banjarnegara Sekilo Cuma Laku Rp 300

Pilu Petani Wortel di Batur Banjarnegara Sekilo Cuma Laku Rp 300

Uje Hartono - detikJateng
Senin, 11 Nov 2024 18:20 WIB
Ilustrasi wortel
Ilustrasi wortel (Foto: Getty Images/Avalon_Studio)
Banjarnegara -

Sebuah video yang memperlihatkan petani wortel 'mengamuk' akibat harga turun drastis viral di media sosial. Saat ini harga wortel turun drastis hingga Rp 300 per kilogram.

Dalam video berdurasi 34 detik itu memperlihatkan dua petani yang kecewa dengan harga wortel saat ini. Petani terlihat mencabuti tanaman wortel.

Video ini diunggah di sejumlah media sosial baik Instagram maupun X. Selain video tersebut, video petani bagi-bagi wortel kepada masyarakat di lahan wortel juga menjadi perhatian warganet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga Wortel Anjlok

Salah satu petani wortel Desa Pasurenan, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Vandri Dwi, juga mengaku kesusahan gegara harga wortel anjlok. Dia menyebut biasanya harga wortel mencapai Rp 2.500 sampai Rp 5.000 per kilogram, namun saat ini menjadi Rp 300 per kilogram.

"Sekarang harga wortel anjlok banget Rp 300 per kilogram. Padahal biasanya Rp 2.500 per kilo. Kalau sedang tinggi ya Rp 5.000 per kilo," terang Vandri saat dihubungi detikJateng, Senin (11/11/2024).

ADVERTISEMENT

Akibatnya, saat ini banyak petani wortel yang memilih tidak memanen tanamannya. Sebab, harga saat ini tidak cukup menutup biaya operasional panen.

"Sekarang banyak yang membiarkan tanaman wortel jadi tidak dipanen, karena mau dipanen juga butuh biaya. Jadi dibiarkan membusuk di lahan," ungkapnya.

Ia menyebut kondisi turunnya harga wortel sudah terjadi sekitar dua bulan terakhir. Sedangkan sebagian besar tanaman wortel sudah memasuki masa panen.

"Kalau masa tanam wortel itu empat bulan sampai panen, dan harga sudah turun sejak dua bulan lalu. Makanya ini petani wortel benar-benar menjerit," kata dia.

Tidak hanya wortel, harga sayuran lainnya juga ikut turun, kubis misalnya. Saat ini harga kubis yang dibeli dari lahan hanya dihargai Rp 200 per kilogram.

"Sayuran lain juga turun. Kubis di lahan itu hanya Rp 200 per kilogram. Jadi ini petani benar-benar sulit," ujarnya.

Vandri berharap ada perhatian dari pemerintah agar harga wortel dan sayuran lain stabil.

"Harapannya harga sayuran ini bisa stabil," tambahnya.

Terkait video dua petani yang viral ia mengaku tidak tahu pasti lokasinya di mana. Namun, ia memprediksi di Banjarnegara wilayah atas.

"Kalau yang video itu saya kurang tahu. Tetapi itu di daerah sini saja. Kalau yang bagi-bagi wortel itu di Sumberejo Kecamatan Batur," terangnya.

Sementara itu, Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Batur Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Banjarnegara, Sudi Purnomo, membenarkan harga wortel tengah anjlok. Ia menyebut harga turun hingga Rp 300 per kilogram.

"Benar harga wortel saat ini anjlok jadi Rp 300 per kilogram. Jadi memang banyak petani yang tidak memanennya. Ada juga yang dibagi-bagikan," terang Sudi.

Padahal untuk wilayah Banjarnegara bagian utara banyak petani sayuran, misalnya di Kecamatan Batur, Pejawaran, dan Wanayasa. Dia pun membenarkan harga sayuran anjlok dua bulan terakhir.

"Kalau Banjarnegara wilayah utara wilayah atas itu banyak petani sayuran. Dan kondisinya sama, baik wortel maupun sayuran lainnya," kata dia.

Perihal video yang viral, ia juga mengaku tidak tahu pasti lokasinya. Ia sudah mencari tahu ke sejumlah pihak namun lokasinya masih belum terlacak.

"Kalau yang video viral di mana kami belum tahu. Ini saya juga mencari informasinya tapi masih belum ketemu. Sudah bertanya-tanya ke sejumlah pihak," tambahnya.




(ams/apl)


Hide Ads