Dikenal Sentra Caping, Pucanganom Wonogiri Juga Bikin Dompet-Lampu Bambu Lho

Dikenal Sentra Caping, Pucanganom Wonogiri Juga Bikin Dompet-Lampu Bambu Lho

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Sabtu, 05 Agu 2023 08:53 WIB
Perajin bambu di Pucanganom Wonogiri terkenal produsen caping. Mereka kesulitan memasarkan produk kerajinan lain. Foto diunggah Sabtu (5/8/2023).
Perajin bambu di Pucanganom Wonogiri terkenal produsen caping. (Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng)
Wonogiri -

Para perajin di Desa Pucanganom, Kecamatan Giritontro, Wonogiri, terus berinovasi membuat aneka kerajinan berbahan bambu. Namun saat ini mereka terkendala pemasaran hasil produk kerajinan baru.

Salah satu perajin bambu di Pucanganom adalah Patmi (58), warga Dusun Jepurun. Ia mengaku menjadi perajin bambu sejak puluhan tahun lalu. Bahkan sejak SD, Patmi sudah mulai membantu orang tuanya membuat kerajinan dari bambu.

"Memang di sini (Pucanganom) sejak dulu sudah banyak yang membuat kerajinan bambu. Sejak Mbah saya sudah ada," kata Patmi kepada detikJateng, Jumat (4/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan hasil kerajinan bambu yang populer dari Desa Pucanganom adalah caping. Patmi dan perajin lainnya tak perlu menjual hasil karyanya itu ke tempat tertentu. Sebab sudah ada pembeli atau tengkulak yang datang langsung ke Pucanganom untuk membeli caping tersebut.

Patmi menambahkan beberapa tahun terakhir ini para perajin mulai membuat kerajinan baru dari bambu. Di antaranya dompet, perhiasan lampu dan lain-lain. Namun produk-produk baru itu masih terkendala di bidang pemasaran.

ADVERTISEMENT

"Pemasaran belum lancar. Kendalanya di pemasaran karena ini produk baru, beda sama caping," kata Patmi.

Hal senada diungkapkan Anjar (42), perajin sekaligus Ketua Industri Kecil Menengah (IKM) Anyaman Bambu Pucanganom. Saat ini para perajin bambu di Pucanganom mulai memproduksi hasil kerajinan baru. Namun terkendala dalam pemasaran.

"Selama ini yang produk baru ini dipasarkan melalui media sosial. Pernah ketemu buyer tapi belum berani mengambil, mungkin dari kesiapan produksinya juga," ungkap Anjar.

Anjar menjelaskan saat ini di Pucanganom ada 335 perajin yang masuk dalam 12 kelompok. Adapun produk unggulannya adalah caping.

Harga caping bervariasi, mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 50.000, tergantung diameter dan kehalusan caping. Dalam satu bulan omzet IKM di Pucanganom sekitar Rp 30 juta.

"Kami melayani juga bisa tergantung permintaan. Kalau pemasarannya sudah sampai Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga NTT," kata Anjar.




(ams/ams)


Hide Ads