Respons Menteri PU Kakorlantas Polri Soroti Kerusakan di Jalan Pantura

Respons Menteri PU Kakorlantas Polri Soroti Kerusakan di Jalan Pantura

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Sabtu, 08 Feb 2025 16:56 WIB
Menteri PU Dody Hanggodo saat ditemui di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Sabtu (8/2/2025).
Menteri PU Dody Hanggodo saat ditemui di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Sabtu (8/2/2025). Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng
Wonogiri -

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menanggapi kerusakan Jalan Nasional Pantura yang disebut sebagai salah satu penyebab kecelakaan. Pihaknya pun akan mengecek kebenaran kabar tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Brigjen Agus Suryonugroho geleng-geleng kepala setelah mengecek kondisi jalan Pantura dari Semarang sampai Kabupaten Batang, Jumat (7/2). Menurutnya, kerusakan jalan tersebut terbilang parah.

"Kami hari ini dari Semarang, sengaja saya menelusuri jalur jalan nasional dari Semarang sampai Batang. Itu cukup parah ya, contoh di Batang," kata Agus saat ditemui wartawan di jalan Pantura Kandeman, Batang, Jumat (7/2) sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dari Semarang sampai tempat sini cukup banyak sekali lubang. Ini tentu akan mempengaruhi Operasi Ketupat," sambungnya.

Dalam kesempatan itu Agus menyampaikan informasi dari Kapolres Batang jika pada hari itu ada kecelakaan yang diduga karena jalannya rusak. Pihaknya pun akan menyampaikan ke instansi terkait agar kerusakan jalan segera diperbaiki.

ADVERTISEMENT

Ditanya awak media, Menteri PU Dody menanggapinya. Pihaknya mengucapkan terima kasih atas masukan yang diberikan.

"Saya sih sebetulnya berterima kasih diingatkan Pak Kakorlantas kalau itu benar. Saya tidak tahu (informasi itu), jarang baca berita," kata Dody kepada wartawan di kawasan WGM (Waduk Gajah Mungkur) Wonogiri, Sabtu (8/2/2025).

Ia mengatakan, jika membahas soal jalan rusak harus diketahui dulu jalan itu merupakan jalan nasional, provinsi atau yang lainnya. Kalau pun jalan yang dimaksud itu adalah jalan nasional, maka pihaknya akan mengecek kerusakan jalan itu disebabkan karena apa.

"Hari ini saya terima info kualitas jalan nasional kemantapannya mencapai 94-95 persen," ungkap dia.

Jika masih ada jalan nasional berlubang, pihaknya akan mempertanyakan nilai kemantapan kualitas jalan nasional yang mencapai 95 persen itu. Jika banyak berlubang berarti seharusnya tidak sampai 95 persen.

"Itu satu hal, kemudian satu hal harus koreksi diri. Saya paling banter telfon Irjen untuk mengecek. Jangan sampai ada permainan (proyek). Laporannya kualitas bagus, pemantapan sudah bagus, ternyata fiktif," ujar Dody.

Ia menambahkan jika saat ini kerusakan jalan sering dikaitkan dengan faktor kendaraan angkutan dengan muatan melebihi kapasitas, Over Dimension Over Loading (ODOL).

Namun, kata dia, tidak ada bukti hitam di atas putih saat kendaraan yang dianggap ODOL melintasi jalan Pantura. Sebab saat ini tidak ada jembatan timbang yang beroperasi.

Jika di jalan tol, lanjut Dody, sudah ada Weight in Motion (WIM). Berapa berat hingga kecepatan kendaraan bisa terdeteksi. Sehingga pihaknya bisa mengeluarkan pernyataan karena ada bukti.

"Kalau nggak punya data tidak bisa. Saya mensuspek ODOL, tapi tidak ada hitam putih," kata Dody.

Setelah mengemukakan pendapatnya, Dody langsung menelepon Irjen Kementerian PU, Dadang Rukmana, untuk mengecek kondisi jalan nasional Pantura.




(apu/apu)


Hide Ads