Kereta Api (KA) Batara Kresna Solo-Wonogiri mulai hari ini menggunakan rangkaian baru Kereta Diesel Kelas (KRD) 1. Kereta ini disebut lebih cepat dan kursi penumpangnya sama dengan kursi kereta kelas eksekutif.
"Iya (kursinya) sama seperti kelas eksekutif KA Banyubiru atau Joglosemarkerto," kata Manager Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6, Krisbiyantoro, di Stasiun Solo Kota, Sabtu (1/2/2025).
Pada hari pertama operasional kereta baru ini, Krisbiyantoro mengatakan okupansi mencapai 100 persen. Rinciannya, kapasitas angkut mencapai 144 penumpang di tambah 50 persen penumpang berdiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Antusiasme penumpang pemberangkatan awal Stasiun Purwosari pukul 06.00 WIB penuh, okupansi 100 persen dengan kapasitas angkut 144 penumpang. Tadi sudah terlihat penumpang ada yang berdiri, karena kereta perintis diperbolehkan untuk berdiri," ujar Krisbiyantoro.
Dia menjelaskan, pada Februari hingga Mei mendatang, jumlah keberangkatan kereta masih tetap sama. Yaitu dua perjalanan, baik dari Stasiun Purwosari maupun Stasiun Wonogiri.
"Keberangkatan dari Purwosari untuk bukan Februari hingga Mei nanti masih dua perjalanan, berangkat dari Purwosari pukul 06.00 WIB dan 10.00 WIB. Sedangkan dari Wonogiri pukul 08.00 WIB dan 12.00 WIB. Harga tiket tetap sama Rp 4 ribu sekali perjalanan," terang Krisbiyantoro.
Dia menambahkan, kecepatan operasional kereta ini meningkat hingga 70 km per jam. Sehingga waktu tempuh perjalanan menjadi lebih efisien, yaitu hanya 1 jam.
"Dengan adanya KA Batara Kresna dalam performa baru ini diharapkan dapat memberikan layanan yang lebih nyaman, aman, dan efisien bagi pelanggan. Perubahan ini juga diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mobilitas masyarakat di rute Solo-Wonogiri," ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, selama ini KA Batara Kresna menggunakan rangkaian railbus. Kamis (30/1) lalu, PT KAI mulai melakukan uji coba dari Stasiun Wonogiri hingga Purwosari Solo menggunakan rangkaian lokomotif CC26 yang menarik dua gerbong.
"Rencana Batara Kresna akan menggunakan rangkaian kereta yang baru dengan frekuensi yang berbeda yang kami rencanakan di Gapeka 2025. Rangkaian direncanakan menggunakan rangkaian kereta diesel atau jenis rangkaian K3 split yang diterima lokomotif, ini belum fix," kata Krisbiyantoro di Stasiun Purwosari, Solo, Laweyan, Kamis (30/1/2025).
Dia menyebut bahwa selama ini KA Batara Kresna melaju dengan kecepatan sekitar 40 kilometer per jam. Bahkan, di sepanjang Jalan Slamet Riyadi Solo, KA perintis itu hanya melaju dengan kecepatan 30 km per jam.
Dengan rangkaian baru ini KA Batara Kresna akan melaju dengan kecepatan 60 km per jam di relasi Solo-Wonogiri dan kecepatan 100 km per jam di relasi Wonogiri-Solo.
"Kalau biasanya kita hanya 40 kilometer per jam. Tapi nanti saat melintasi Jalan Slamet Riyadi kecepatan tetap sama 30 kilometer per jam. Waktu tempuh sebelumnya mencapai 2 jam bisa dipercepat jadi 1 jam 5 menit," terang Krisbiyantoro.
(dil/dil)