Bupati Demak dr Eisti'anah berharap ada pembangunan tanggul lain usai pengerjaan Tol Semarang-Demak. Ia menilai Tol Semarang-Demak yang terintegrasi dengan tanggul laut tersebut, hanya akan melindungi sejumlah titik di wilayah Kecamatan Sayung.
"Kita sangat mendukung program pemerintah pusat terkait tol. Karena salah satu upaya mengurai kemacetan dan memperlancar lalu lintas, sekaligus tol ini dibuat untuk sedikit permasalahan (terkait rob)," terang Bupati Demak, dr Eisti'anah, dalam podcast Radio Suara Kita Wali Demak (RSKW) di Command Center Pemkab Demak, Senin (24/1/2022).
Selain Eisti'anah, Bincang bertajuk 'Tanggul Laut Kendal-Semarang-Demak' itu juga menhadirkan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau Hendi dan Bupati Kendal Dico Mahtado Ganinduto. Sementara pembawa acara tersebut yakni Sekda Demak dr Singgih Setyono dan Jayanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau yang akan dilewati tol itu nanti akan kering (dari banjir rob) sebelah sisi dalemnya. Tetapi sisi luarnya, timurnya itu justru akan meningkat (rob semakin parah). Mungkin nanti tol jadi, kita berharap ada pembangunan berkelanjutan, atau ada pembatas tanggul laut tersendiri untuk air laut itu tidak bisa ke daratan atau bisa kembali ke laut lagi," sambung Eisti.
Eisti mengatakan di wilayahnya terdapat empat kecamatan yang selama terdampak banjir rob. Empat kecamatan tersebut yakni Sayung, Karangtengah, Bonang, dan Wedung. Seperti diketahui urutan geografis kecamatan tersebut dari barat ke timur. Yakni dari perbatasan Semarang hingga ke timur perbatasan Jepara.
Sementara timeline pengerjaan tol Semarang Demak, Eistia'nah, mengatakan bahwa pengerjaan tol di wilayah Demak akan selesai pada akhir tahun ini.
Sementara Hendi menambahkan pembangunan tol di wilayahnya akan dimulai tahun ini dengan masa pengerjaan dua tahun.
"Katanya tahun ini mulai masuk Semarang, pekerjaan dua tahun. Jadi mungkin tahun 2023 atau 2024 selesai. Nah kalau itu selesai, tentu saja itu luar biasa bisa menahan air laut pasang, dan aksesibilitas jalur Oantura ini jadi gampang," ujar Hendi.
Kembali ke Eisti, dia bicara soal langkah kolaboratif antar ketiga pimpinan daerah pasca-pembangunan tol. Eisti mengaku siap membuka lapangan pekerjaan di rest area wilayah Sayung yang merupakan kawasan industri.
"Bisa kita lihat kalau pembangunan tol itu selesai di daerah yang terbendung tol tersebut ini nanti otomatis ada kolaborasi. Ada rest area juga, nanti itu tetap akan kering (dari banjir rob). Jadi untuk membangun itu kita siap. Kalau memang sudah terbuka lahan lahan baru yang tenggelam rob," ujar Eisti.
"Kalau nanti kering (dari banjir rob), daerah Sayung itu kan lahan industri. Jadi kalau nanti terbuka kita terkhusus untuk kawasan industri, membuka lapangan kerja yang luar biasa, ini pandemi COVID-19 juga, pasti luar biasa nantinya," pungkas Eisti.
(sip/sip)