Pak Guru Rasino, warga Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, meraih penghargaan detikJateng-Jogja Awards 2025. Buta sejak lahir tidak menyurutkan semangat Rasino dalam melestarikan gamelan.
Semangat itu terus dia pegang hingga mengajar seni Karawitan dan Pedalangan di SMKN 8 Solo.
Penghargaan diberikan langsung oleh Direktur Kolaborasi detikcom, Elvan Dany Sutrisno, kepada Rasino, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Rabu (23/7/2025) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keterbatasan tak membuat Pak Guru Rasino rendah diri. Meski menyandang tuna netra, Rasino menempa diri hingga mampu menuangkan ekspresinya lewat musik yang tak banyak orang bisa, karawitan.
Tak berhenti di sini, Rasino mendedikasikan dirinya untuk dunia pendidikan. Dengan sabar, dirinya mengajari anak-anak belajar gamelan hingga mampu memainkan musik karawitan.
Rasino dengan ikhlas melestarikan gamelan, bersedia menjadi guru honorer di beberapa sekolah dan sanggar kesenian Sarotama. Meski honor dari mengajarnya tak seberapa, tetapi Rasino tetap tekun mengajar kerawitan pada anak-anak belia.
Lelaki kelahiran Purworejo tak patah arang untuk mendedikasikan pada pelestarian kerawitan. Dunia yang sengaja dipilihnya, lantaran bisa memberikan kekuatan dan semangat dalam hidupnya.
detikJateng-Jogja Awards 2025 merupakan apresiasi dari detikcom bagi individu, komunitas, organisasi sosial, maupun perusahaan yang sudah berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat baik di Jawa Tengah maupun Daerah Istimewa Yogyakarta. Digelar lagi tahun ini, detikJateng-Jogja Awards 2025 hadir dengan mengusung energi, semangat, maupun inspirasi baru serta kolaborasi lintas sektor.
Mereka yang mendapat penghargaan adalah figur-figur yang dinilai memberi dampak nyata di bidangnya masing-masing, mulai dari pengembangan ekonomi lokal, inovasi sosial, hingga penguatan komunitas. Termasuk, para pegiat dan pelestari kekayaan budaya di Jateng-DIY yang semakin dikenal dunia.
Dalam gelaran detikJateng-Jogja Awards 2025 ada puluhan institusi, entitas bisnis, tokoh teladan, hingga komunitas yang telah memberikan kontribusi positif terhadap Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang menerima penghargaan.
Penghargaan ini diberikan kepada para penerima anugerah setelah melewati serangkaian proses panjang yang dinilai oleh Tim Asesmen. Penilaian itu dilakukan oleh Tim Asesmen berdasarkan sejumlah indikator keberhasilan program dan aksi nyata yang telah dilakukan.
(afn/dil)