Teman Masa Kecil Kenang Ki Anom Suroto: Mulai Mendalang dari Panggung 17-an

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Kamis, 23 Okt 2025 15:04 WIB
Paiman, teman masa kecil Ki Anom Suroto saat datang di makam Juwiring, Klaten, Kamis (23/10/2025). (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Dunia pedalangan Indonesia berduka dengan berpulangnya Ki Anom Suroto (77) tadi pagi di RS Dr Oen Kandang Sapi, Solo. Meninggalnya dalang kondang itu tidak hanya menyisakan kenangan bagi keluarga dan kolega, tapi juga teman masa kecilnya.

Salah satu teman masa kecil Ki Anom Suroto adalah Paiman, warga Juwiring, Klaten. Kakek berusia 77 tahun itu sengaja datang ke makam Depokan, Juwiring, makam keluarga besar Ki Anom Suroto.

Kakek berambut putih itu berdiri di luar kompleks makam berpagar besi. Bersendal jepit dan celana pendek, tatapannya menyaksikan warga penggali kubur bekerja.

"Usia saya sama wong memang sepantaran (seusia dengan Anom Suroto), ya memang teman main. Sejak kecil dia itu suka wayang," tutur Paiman kepada detikJateng mengenang sosok Ki Anom Suroto, Kamis (23/10/2025) siang.

Paiman menceritakan Ki Anom Suroto di masa kecilnya dipanggil Suroto. Sejak duduk di bangku SD sudah belajar mendalang dari ayahnya Ki Sadiyun Hardjodarsono yang juga dalang ternama.

"Kalau pulang sekolah nyusul ayahnya belajar wayang, saya diajak, itu saat SD. Padahal pentas di Catat (Juwiring) bahkan sampai Delanggu, sampai Karangdowo," terang Paiman.

Menurut Paiman, setelah belajar seni pakeliran dari ayahnya di sela pentas, Anom mulai mendalang sendiri saat SMP. Biasanya saat acara kampung atau 17 Agustusan.

"Biasanya saat acara kampung atau 17 an di kampung-kampung. Saya pernah diajak main ke rumahnya di Solo tapi sampai sekarang belum sempat," lanjut Paiman.

Anom kecil, sambung Paiman, posturnya biasa saja. Selain suka wayang kulit, juga sering humor. "Orange senang humor. Saya tahu karena saya sering tidur di rumahnya karena cuma tetangga," ucap Paimin.

Keluarga besar Anom, sebut Paiman, semuanya dalang ternama. Mulai dari ayahnya, Ki Sadiyun Hardjodarsono dan kakeknya, Ki Harjo Martoyo.

"Kakek Anom yaitu Mbah Harjo Martoyo juga seorang dalang. Aslinya orang dari Kecamatan Wedi, kalau mayang dan penanggap tidak punya uang juga tidak minta bayaran," kata Paiman.

Subowo Puspo Harjono (60), adik ipar Ki Anom Suroto menceritakan kakaknya lahir dari keluarga besar. Ki Sadiyun Hardjodarsono, ayahnya dan ayah Ki Anom memiliki 12 putra.

"Jadi anaknya bapak itu ada 12, tiga laki-laki, lainnya perempuan. Tiga orang yang laki-laki itu jadi dalang semua, Pak Anom, Pak Warsina (Warseno Slenk) dan Pak Bagong Darmono," tutur Subowo kepada detikJateng.

"Pak Sadiyun Hardjodarsono ayahnya Pak Anom itu juga dalang kondang, kakeknya Ki Harjo Martoyo juga dalang. Kalau yang punya gawe tidak punya uang, Pak Sadiyun juga tidak minta bayaran," lanjut Subowo.

Sebelumnya diberitakan, dalang kondang asal Kabupaten Sukoharjo, Ki Anom Suroto, tutup usia pada hari ini. Ki Anom Suroto meninggal dunia usai dirawat di RS dr Oen Kandang Sapi.

Kabar tersebut dibenarkan oleh putra Ki Anom Suroto, Jatmiko. Ia mengatakan ayahnya meninggal sekira pukul 07.00 WIB tadi.

"Iya betul (meninggal dunia), jam 7 pagi tadi di Rumah Sakit dr. Oen Kandang Sapi, Solo," katanya saat dihubungi detikJateng, Kamis (23/10).



Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"

(ahr/aku)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork